Manado Banjir
Potret Kebangkitan Warga Manado dari Bencana, Siswa Semangat Belajar Kendati Tinggal Baju di Badan
Warga Kota Manado mencoba bangkit pasca banjir dan tanah longsor yang melanda sekitar 2 minggu lalu. Anak sekolah terlihat tetap semangat belajar.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dua belas hari pasca bencana banjir dan longsor, warga Manado, Sulawesi Utara, mencoba bangkit.
Hal itu nampak dari kegigihan para siswa SD untuk bersekolah dengan hanya baju di badan, kendati tanpa buku dan seragam.
Amatan tribunmanado.co.id di SD Negeri 72 Manado, Selasa (7/2/2023), para siswa tetap datang ke sekolah untuk belajar.
Mereka ke sekolah tanpa seragam, hanya memakai baju rumah yang sudah lusuh.
Itu pun baju hasil bantuan.
Semua harta mereka lenyap akibat banjir, termasuk buku, seragam, dan pakaian sehari-hari.
Setiba di sekolah, mereka mengambil buku pelajaran diantara tumpukan meja dan kursi di depan kelas.
Seorang siswa membantu membersihkan.
Dengan sebuah roda ia memindahkan barang-barang agar lokasi itu segera rapi dan mereka secepatnya belajar.
Hari ini hujan deras kembali turun.
Kondisi itu membuat pembelajaran terhenti.
Mereka terpaksa dipulangkan, khawatir akan ada banjir susulan.
Anak anak ini terlihat sedih, merasakan derita yang luar biasa akibat banjir.
Semua harta lenyap.
Baca juga: Hasil Evaluasi Kementerian PAN-RB Tahun 2022, Dua Dinas di Pemkab Bolmong Dapat Nilai Baik
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Hakikat Sebuah Cinta - Iklim: Aku adalah Insan yang Tak Punya
Namun, hal itu tak tampak di ruang kelas.
Mereka tetap tersenyum dan terlihat bersemangat.
Bersekolah adalah untuk bangkit dari kegelapan menuju cahaya di seberang.
Mereka tahu, larut dalam kesedihan adalah petaka.
Satu-satunya jalan adalah bangkit.
Banyak guru yang terharu melihat perjuangan para siswa ini.
"Saya sangat sedih dan terharu menyaksikan para siswa ini yang ke sekolah hanya memakai baju rumah," kata Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Tuminting, Elisabeth Sumampouw.

Ia mengaku menitikkan air mata kala menyaksikan pemandangan tersebut.
Kepala SD Negeri 72, Rosalie Kalombang, mengatakan pihaknya tetap menggelar belajar mengajar meski seadanya.
"Siswa kebanyakan jadi korban banjir, mereka hanya pakai baju biasa," kata dia.
Menurut dia, bantuan sudah berdatangan dari berbagai pihak.
Namun, mereka masih butuh baju seragam.
"Kami butuh 60 seragam sekolah," katanya.
Bencana banjir dan longsor yang terjadi pada 27 Januari 2023 turut memukul dunia pendidikan Manado.
Baca juga: Sosok Deris Nagara, Pemuda Ciamis Jadi Presiden BEM Columbia University, Pernah Ditolak UI dan Unpad
Baca juga: Suasana Mencekam Usai Gempa Turki: Warga Dengar Teriakan Minta Tolong di Bawah Reruntuhan Bangunan
Sebanyak 24 bangunan SD, 10 SMP dan 11 TK tergenang air.
Sementara 2.695 siswa SD dan SMP serta 272 tenaga pendidik kehilangan seragam dan ATK.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado, Steven Lumowa, mengatakan pihaknya tengah menggalang bantuan untuk sekolah beserta siswa dan guru yang terdampak bencana di Manado.
"Kami galang bantuan dari sekolah-sekolah lainnya untuk membantu korban bencana," kata dia, Selasa (7/2/2023).
Menurut Lumowa, pihaknya bersinergi dengan instansi Pemkot Manado lainnya untuk mengatasi bencana.

Beberapa waktu lalu, pemadam kebakaran telah menyemprot sekolah-sekolah yang terdampak bencana.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Manado Banjir
Manado
banjir
Sulawesi Utara
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado
Steven Lumowa
Pemkot Manado Bangun Fasilitas Pencegah Banjir untuk Sekolah Rawan Bencana di Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Komunitas Relawan DJak BMR Salurkan Bantuan ke Korban Bencana Banjir di Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
5 Penyakit yang Paling Banyak Diderita Korban Banjir Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado Akan Gelar Trauma Healing untuk Anak TK Korban Banjir Manado |
![]() |
---|
Pemkot Manado Siapkan Perumahan Relokasi Pandu Jadi Kelurahan Baru, Ini Kata Andrei Angouw |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.