Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sangihe Sulawesi Utara

Isu Penculikan Anak, Polres Kepulauan Sangihe Minta Masyarakat Jangan Termakan Berita Tak Jelas

Warga Kepulauan Sangihe dibikin heboh dengan isu penculikan anak. Polisi menegaskan bahwa berita yang beredar tidak benar.

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Isvara Savitri
HO
 Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kepulauan Sangihe Iptu Revianto Anriz 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Warga Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dihebohkan dengan isu penculikan anak.

Hal itu diperkuat dengan beredarnya video dua anak yang masih duduk di bangku SD bercerita kepada orang tua bahwa mereka hampir saja diculik.

Anak dalam video itu diketahui berasal dari Kampung Kaluwatu, Kecamatan Manganitu Selatan, Sangihe.

Menyikapi hal ini, Kasat Reskrim Polres Sangihe, Iptu Revianto Anriz, menginterogasi anak yang diketahui identitasnya berinisial AM dan MM, Senin (6/2/2023).

Keduanya diduga menjadi korban percobaan penculikan.

Menurut keterangan dari AM, pada Minggu (5/2/2023) kira-kira pukul 15.00 Wita ia dan temannya sedang duduk di atas pal jembatan di Lindongan V Kampung Kaluwatu sambil bermain latto-latto.

Tiba-tiba saja muncul satu unit mobil pick up warna hitam dari arah Kampung Lapango menuju ke Tahuna.

Mobil pick up tersebut berhenti di atas jembatan.

Kemudian, AM dan MM berlari menuju ke gedung gereja.

Setiba di gereja, mereka berdua langsung bercerita kepada orang-orang yang berada di sana bahwa mereka diberi uang Rp 100 ribu dan permen oleh seorang pria yang tidak mereka kenali.

Baca juga: Potret Jalur Bunaken-Mapanget Kota Manado Belum Bisa Dilalui Akibat Longsor

Baca juga: Kabar WNI di Turki, Pasca Gempa 7.8, Apartemen Hancur, Guncangan Berdampak di 2 Negara

AM dan MM mengatakan bahwa seorang lelaki turun dari mobil pick up tersebut sambil membawa karung besar dengan tali.

AM dan MM juga mengatakan bahwa lelaki tersebut mengejar hingga hampir menyentuh baju AM.

Namun, saat ditanya, baik AM dan MM mengaku bahwa keterangan yang mereka berikan tersebut tidak benar.

"Tidak ada orang yang membujuk mereka baik dengan uang maupun dengan permen Relaxa. Tidak ada orang yang turun dari dalam mobil tersebut sambil membawa tali dan karung kemudian mengejar mereka, Tidak ada yang mengalami luka lecet akibat berlari karena ketakutan," jelas Iptu Revianto Anriz.

Menindaklanjuti kasus ini, Polres Sangihe memberi imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan isu yang berkembang.

(Ilustrasi) Penculikan Anak
(Ilustrasi) Penculikan Anak (Tribunnews)
Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved