Cerita Tempat Ibadah Jadi Tempat Mengungsi Korban Banjir di Manado Sulawesi Utara, Tak Bedakan Agama

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bencana alam banjir di Manado Sulawesi Utara membuat warga mengungsi.

Banyak tempat yang aman dari banjir digunakan untuk tempat mengungsi.

Termasuk tempat ibadah juga digunakan untuk mengungsi.

Baca juga: TNI Angkatan Laut Bantu Korban Longsor dan Banjir di Manado, Harap Warga Beraktifitas Normal Lagi

Tak peduli dari agama mana, semuanya berbaur di tempat pengungsian.

Bantuan yang datang pun dibagi merata kepada semua pengungsi.

Terpenting semua aman dan nyaman ditempat pengungsian.

Sembari menunggu bencana alam berlalu dan kembali ke rumah masing-masing.

Baca juga: Kapolsek Mapanget Iptu I Gusti Ayu Utami  Salurkan Bantuan Sembako Warga Terdampak Banjir di Manado

Bencana tak pandang bulu. Tapi kasih lebih luas dari segalanya.

Sejumlah kelurahan di Manado Sulawesi Utara luluh lantak akibat disapu banjir 27 Januari 2023.

H plus 7 bencana banjir di Manado, masih banyak warga yang dalam kondisi memprihatinkan.

Mereka kelaparan, lelah, sakit, namun mesti membereskan rumah yang penuh lumpur. 

Baca juga: Kapolsek Mapanget Iptu I Gusti Ayu Utami  Salurkan Bantuan Sembako Warga Terdampak Banjir di Manado

Dalam keadaan seperti itu, solidaritas dan cinta kasih jadi senjata untuk menghadapi hidup yang serba gelap.

Gereja KGPM Sidang Petra Cempaka di Kelurahan Molas, Lingkungan V, Kecamatan Bunaken, jadi posko bencana setempat yang menampung warga serta bantuan.

Yang ditampung bukan hanya warga KGPM yang nyaris semuanya kena bencana.

Tapi juga warga denominasi Kristen lainnya. Bahkan umat Muslim.