Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Wali Kota Bitung Maurits Mantiri Ikut Menari Ampa Wayer dan Masamper di Upacara Adat Tulude Sitaro

Wali Kota Bitung turut menari ampa wayer dan masamper dalam Gelar Adat Tulude di Sitaro. Di sana, ia juga pulang ke kampung halaman di Kampung Beong.

Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Wali Kota Bitung, Maurtis Mantiri, saat diabadikan menari masamper dan ampa wayer di Gelar Adat Tulude Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (1/2/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Pemandangan menarik dijumpai pada pelaksanaan Gelar Adat Tulude Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Rabu (1/2/2023) malam.

Berlangsung di Lapangan Akesimbeka, Kecamatan Siau Timur, Tulude semakin meriah dengan aksi menari ampa wayer dan masamper dari Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw, bersama Bupati Sitaro, Evangelian Sasingen; Anggota DPRD Sulut, Tonny Supit yang adalah suami dari Evangelian Sasingen.

Wakil Bupati Sitaro, Jhon Palandung; Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri; jajaran Forkopimda Sulut; jajaran pejabat di lingkup Pemprov Sulut; serta pengisi acara turut menari.

Maurits Mantiri nampak berpasangan dengan Jhon Palandung nampak menikmati menari ampa wayer dan masamper yang merupakan tarian khas daerah Nusa Utara.

Sebelum menari ampa wayer dan masamper, Maurits Mantiri mengikuti Tulude mulai dari pembukaan, arak-arakan kue adat tamo, penyerahan kue tamo, kata-kata adat, dan kata pengantar oleh Bupati Sitaro.

Lalu ada puji-pujian dalam sastra daerah, ungkapan doa dan harapan untuk pemerintah, memohon ampun dosa, pemotongan kue adat tamo, sambutan Wakil Gubernur Sulut, hingga penutup.

Usai makan, Maurits Mantiri dan Jhon Palandung melanjutkan makan di tenda Kampung Beong, Kecamatan Siau Tengah.

Di sana, Maurits Mantiri menikmati menu makanan ikan laut yang dibakar dan nasi sayur.

Lalu ia juga berfoto dengan masyarakat, aparat pemerintah Kampung Beong dan Kecamatan Siau Tengah, serta pejabat Pemkab Sitaro yang berasal dari Beong.

Kampung Beong merupakan kampung halaman Maurits Mantiri.

Baca juga: Info Gempa Bumi Terkini Siang Ini Jumat 3 Februari 2023, BMKG Rilis Data Analisis Gempa

Baca juga: Rekomendasi Kata-Kata Mutiara untuk Tetap Sabar dan Ikhlas Menjalani Kehidupan

Ibu dan nenek Maurits Mantiri berasal dari kampung itu.

Usai tiba di Kabupaten Sitaro dan dijamu makan siang di Rumah Jabatan Bupati Sitaro, Maurits Mantiri menyampatkan diri datang ke kampung halamannya di Beong dan disambut oleh keluarga besarnya.

“Kami sangat senang dan gembira, bisa ikut menari ampa wayer dan masamper di Tulude di sini. Selain itu, kami juga terkesima dengan tiga bahasa yang dipakai pada pelaksanaan Tulude,” cerita Maurits Mantiri, Kamis (2/2/2023).

Lanjutnya, tiga bahasa yang dipakai saat Tulude adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan bahasa setempat.

Maurits Mantiri sudah tidak asing ampa wayer dan masamper karena kerap ditampilkan di beberapa kesempatan acara di Kota Bitung, khususnya di Motto, Pulau Lembeh.

Tulude Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (1/2/2023).
Wali Kota Bitung, Maurtis Mantiri, saat diabadikan menari masamper dan ampa wayer di Gelar Adat Tulude Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (1/2/2023).
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved