Minsel Sulawesi Utara
Lutu Jadi Menu Favorit Perayaan Kuncikan di Desa Wakan Minsel Sulawesi Utara
Kuncikan adalah tradisi tahunan bagi orang Minahasa. Lutu menjadi salah satu menu favorit masyarakat.
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MINSEL - Kuncikan sudah menjadi tradisi di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, selama bertahun-tahun.
kuncikan merupakan pesta mengunci tahun yang lama dan menyambut tahun baru.
Biasanya, perayaan ini dilaksanakan pada hari Minggu terakhir di bulan Januari oleh masyarakat Minahasa.
Keluarga yang merayakan kuncikan biasanya menyediakan berbagai macam makanan khas Minahasa seperti lutu (usu babi), sayur pangi, tinoransak, kawok (daging tikus hutan), RW (daging anjing), sup brenebon (kacang merah), nasi jaha, dan lain-lain.
Makanan itu untuk menjamu para tamu.
Hampir semua desa yang ada di Kabupaten Minsel merayakan kuncikan termasuk Desa Wakan, Kecamatan Amurang Barat.
Pj Hukum Tua Desa Wakan, Olvie N Manintjolor, mengatakan kepada Tribunmanado.co.id bahwa tradisi kuncikan di Desa Wakan sudah berlangsung turun-temurun.
Kuncikan merupakan bagian dari bentuk rasa syukur dalam merayakan Natal dan tahun baru.
"Minggu terakhir di bulan Januari menjadi saat yang tepat untuk mengunci semua rangkaian kegiatan sejak masuk bulan Desember untuk perayaan Natal dan tahun baru. Kuncikan juga mengandung makna bahwa kita mengunci semua yang telah kita lewati di tahun yang lalu, termasuk segala hal-hal yang buruk dan kita siap melangkah menjalani tahun yang baru dengan hal-hal yang baik," kata Olvie.
Menurut Olvie, open house menjadi kebiasaan dalam perayaan ini.
Baca juga: PBB Tawarkan Yuzril Ihza Mahendra Sebagai Cawapres ke PDI Perjuangan, Ini Faktor Pendukung
Baca juga: Siswi SMA Dirudapaksa 12 Lelaki di Palembang, Dua Pelaku Masih di Bawah Umur
"Kami membuka pintu kepada siapa saja yang datang berkunjung untuk bersyukur bersama dengan menikmati berkat Tuhan lewat makan minum yang sudah disiapkan usai kegiatan ibadah di rumah gereja dan berlangsung sampai malam," jelas Olvie.
Hal senada juga disampaikan Jems Wagey, salah satu warga Desa Wakan, yang merayakan kuncikan.
"Sejak tadi malam kami sudah mempersiapkan makanan-makanan khas Minahasa untuk menjamu para tamu dan undangan yang datang merayakan kuncikan bersama kami. Paling banyak keluarga dari Tumpaan," kata Jems sambil melayani beberapa tamu yang berkunjung, Minggu (29/1/2023).
Joice, adalah salah satu tamu dari Manado yang berkunjung di Desa Wakan untuk merayakan kuncikan.
"Saya asli dari Wakan tapi sudah lama tinggal di Manado bersama keluarga. Setiap kuncikan kami datang bersama keluarga untuk menjalin silahturahmi dengan keluarga besar di sini dengan beribadah dan makan minum bersama tamu dan undangan lainnya," kata Joice bersama beberapa tamu lainnya yang berasal dari Tombatu, Bitung, Palu, dan dari daerah lainnya.

11 Kecamatan Utus Putra-putri ke Porkab III Minahasa Selatan |
![]() |
---|
Stenly Lengkey Nakhodai DPC Perindo Minsel, Meyvo Rumengan: Kerja Nyata untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Tenggelam Usai Lompat dari Tongkang, Filipo Jansen Ditemukan Tak Bernyawa di Pantai Mobongo Minsel |
![]() |
---|
Ribuan Ikan Mati Mendadak, Petani Kolam di Minsel Rugi Ratusan Juta, Diduga Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Diduga karena Limbah Perusahaan, Warga Tumpaan Minsel Rugi Ratusan Juta, Ikan Mas dan Mujair Mati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.