Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir di Manado

Kepala BNPB Minta Pemda Sulut Fokus Cegah Banjir dan Longsor Agar Tidak Berulang

tanah longsor dan banjir di Manado jadi perhatian Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
HO
Kepala BNPB, Letjen TNI Suhariyanto dan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dalam rakor penanganan bencana di Manado, Sabtu (29/01/2023). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bencana tanah longsor dan banjir di Manado yang sudah menjadi langganan dan terus berulang setiap tahun menjadi perhatian Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Kepala BNPB mewanti-wanti kepada seluruh perangkat Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara agar betul-betul memikirkan apa upaya yang harus dilakukan agar kejadian serupa tak berulang pada tahun berikutnya.

"Saya ingin mengingatkan kita semua kejadian banjir di Manado bukan kali ini saja terjadi, hampir setiap tahun terjadi,” ujar Suharyanto dalam rapat koordinasi percepatan penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Sabtu (28/01/2023). 

Katanya, pencegahan bencana harus menjadi pokok perhatian bersama. Baik pemerintah daerah, kabupaten/kota.

"Agar betul-betul, supaya di tahun 2024 nanti tidak terjadi lagi (bencana). Kalaupun terjadi ya kecil dampaknya,” imbuhnya.

Suharyanto lantas menyoroti satu hal.

Yakni rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang merupakan titik awal mitigasi bencana serupa di masa depan. 

Menurut Suharyanto, hal itu boleh jadi merupakan salah satu faktor penyebab perulangan kejadian bencana setiap tahunnya. 

Mantan Pangdam VIII Brawijaya itu menyinggung hal itu kepada Pemerintah Daerah. 

Sebab, menurut Suharyanto, hanya pemda yang seharusnya tahu dan mengerti permasalahan yang mendasar.

"Sebetulnya yang perlu dipikirkan adalah saat rehabilitasi dan rekonstruksinya. Kenapa kejadian ini kok terulang lagi?

Ini yang paling paham adalah pemerintah daerah.

Kira-kira apa yang harus dibangun agar rehabilitasi dan rekonstruksi bisa menjadi awal untuk mitigasi bencana serupa di masa depan,” kata Suharyanto.

Terkait rehabilitasi dan rekonstruksi, Kepala BNPB meminta agar pemerintah daerah tak ragu dan segera mengambil kebijakan tersebut. 

Setelah masa pemulihan dari tanggap darurat berjalan dengan baik, BNPB dapat mendampingi dan memberikan rekomendasi lebih lanjut.

Jumlah korban

Banjir Manado dan tanah longsor mengakibatkan 5 orang meninggal.

Hal itu sesuai data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado.

Total korban longsor dan banjir Manado sebanyak 9.474 Jiwa atau 3.076 Kepala keluarga.

Jumlah ini terbagi atas korban terdampak banjir 9.382 jiwa atau 30.13 KK.

Sedangkan tanah longsor terdampak ke-92 jiwa atau 63 kepala keluarga.

Selain itu, BPBD mencatat ada sebanyak 1.021 Jiwa yang masih mengungsi akibat banjir Manado.

Mereka tersebar di 36 lokasi pengungsian di Kota Manado.

Selain itu tercatat lima korban meninggal dunia.

Terdiri atas 4 korban meninggal akibat bencana longsor di Kairagi weru lingkungan 2, Kecamatan Paal Dua.

Para korban diketahui bernama: Stansye Tomas sekeon (70thn), Jemmy Moniaga (56), Magdalena Soda(67), dan Frizenli Arabaan(8)

Sedangkan korban meninggal akibat banjir berjumlah satu orang yakni Agus Manumpil (62). Korban adalah adalah warga Kelurahan Pandu Lingkungan 3, Kecamatan Bunaken.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menetapkan 3x24 Jam untuk penanganan pascabencana diutamakan bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji.

"Korban bencana usai banjir masih fokus membersihkan rumah, belum sempat masak jadi berikan bantuan makanan siap saji," ujarnya.

Olly Dondokambey sudah memikirkan untuk penanganan kerusakan baik rumah, maupun infrastruktur publik.

Genangi 33 Kelurahan, Mencakup 9 Kecamatan, Berikut Rinciannya

Data  yang dirangkum tribunmanado.co.id dari BPBD Manado dan Korem, banjir di Manado terjadi di puluhan titik. Tersebar di 9 kecamatan. 

Kota Manado saat ini punya 11 kecamatan.

Sementara terdata banjir menggenangi 33 Kelurahan dari total 87 Kelurahan yang ada di Kota Manado.

Daerah genangan berada di tepian Daerah Aliran Sungai.

Di antaranya Sungai Bailang, Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Sario, dan Sungai Mahawu. (ryo)

Rincian Data Sebaran Banjir di Manado :

1. Kecamatan Tuminting

- Kelurahan Mahawu, Lingkungan IV. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Sumompo, Lingkungan I. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Tumumpa Satu, Lingkungan II. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Tumumpa Dua Lingkungan 2 dan 3

- Kelurahan Bitung Karang Ria Lingkungan 3

- Kelurahan Kampung Islam Lingkungan 4

2. Kecamatan Singkil

- Kelurahan Ternate Tanjung. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Ketang Baru

- Kelurahan Kombos Barat Lingkungan 1

- Kelurahan Karame

3. Kecamatan Wenang

- Kelurahan Komo Luar, Lingkungan I, II dan III. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Wenang Selatan, Jalan Boulevard
- Kelurahan Pinaesaan

- Kelurahan Tikala Kumaraka, Lingkungan III dan IV

4. Kecamatan Tikala

- Kelurahan Tikala Baru

- Kelurahan Banjer

- Kelurahan Taas

- Kelurahan Perkamil

- Kelurahan Paal 4 Lingkungan 3

5. Kecamatan Paal 2

- Kelurahan Dendengan Luar. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Kairagi Weru lingkungan 3

- Kelurahan Paal 2 Lingkungan 5, Kompleks Pasar Segar

6. Kecamatan Wanea

- Kelurahan Tanjung Batu. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Tingkulu. Ketinggian air : ± 1 mtr

- Kelurahan Karombasan.Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Ranotana. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

7. Kecamatan Sario

- Kelurahan Sario Utara. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Sario Tumpaan. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

8. Kecamatan Bunaken

- Kelurahan Bailang Lingkungan 1,4 dan 5. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Molas, Cempaka

9. Kecamatan Mapanget

- Kelurahan Kairagi Dua, Lingkungan III. Ketinggian air : ± 1,5 mtr

- Kelurahan Lapangan Lingkungan III. Ketinggian air ± 1 mtr

- Kelurahan Paniki Bawah Lingkungan I

10. Daerah Sekitar Manado

- Desa Kalasey Satu, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Ketinggian air : ± 45 cm

- Desa Talawaan Atas, Jaga 1,2, dan 5, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. (ndo) 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini. 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved