Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Kini Jadi Tersangka, Polisi Tegaskan Bersikap Jujur dan Adil

Pihak keluarga, mengaku keberatan dengan ditetapkannya Muhammad Hasya Atallah Saputra sebagai tersangka

Editor: Glendi Manengal
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Mohammad Hasya Athallah Saputra (18), mahasiswa Universitas Indonesia (UI), tewas dalam kecelakaan dengan mobil purnawiran Polri AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 6 Oktober 2022. Meski telah meninggal dunia, kepolisian menetapkan Hasya sebagai tersangka atas kecelakaan tersebut. 

Kabar itu makin menyesakkan hati keluarga dan rekan seperjuangannya ketika anak muda itu dijadikan tersangka atas insiden kecelakaan yang dialaminya.

Wakil Manajer Kemahasiswaan FISIP UI, Remon menyebut, Hasya merupakan mahasiswa baru UI yang diterima lewat jalur prestasi.

Dirinya sudah melanglang buana dan mengikuti berbagai kejuaraan, baik tingkat nasional maupun internasional.

Menurut Remon, ayahnya sendirilah yang menjadi pelatih Hasya hingga sebelum dirinya wafat, ia sudah memiliki DAN (sabuk) hitam.

"Dia sudah DAN hitam, tingkatan paling tinggi (taekwondo), bahkan dia sudah boleh ngajar sebenarnya," ujar Remon saat ditemui di Sekretariat Ikatan Alumni UI, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

"Setahu saya dari ibunya, dia dapat belum lama (sabuk hitamnya), memang prestasinya banyak mangkanya bisa masuk (UI)," imbuhnya.

Remon menceritakan, saat kejadian tersebut, Hasya tengah mengikuti pertandingan taekwondo antar mahasiswa di FISIP UI.

Dan saat itu, kata Remon, Hasya keluar sebagai juara.

"Posisinya saat itu lagi olimpiade FISIP dan Hasya menang malam itu," jelas dia.

Tak heran, Remon menyebut jika Hasya merupakan jagoan FISIP yang dapat diandalkan.

Baginya, kehilangan Hasya adalah sebuah pukulan telak yang menyakitkan untuknya dan seluruh mahasiswa FISIP.

Bagaimana tidak, dirinya sebenarnya hendak mendaftarkan Hasya untuk kejuaraan taekwondo di Malaysia pada Oktober atau Desember 2023 mendatang.

Namun, takdir justru berkata lain. Sang jawara tersebut menghadap ke pangkuan Tuhan lebih awal dari rekan-rekannya.

"Rencananya Hasya kalau enggak Oktober, Desember, itu akan berangkat ke Malaysia bersama kakak tingkatnya perempuan," ujar Remon.

"Rencananya akan ke sana, pendaftaran memang belum bukan tapi kami akan kirim Hasya ke sana," lanjutnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved