Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan Brigadir J

Kuat Maruf Bacakan Pledoi, Sebut Brigadir J Orang Baik dan Pernah Menolong Dirinya

Kuat Maruf jalani sidang pembacaan pledoi di PN Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023). Sebut Brigadir J orang baik dan pernah menolong dirinya.

Editor: Frandi Piring
Tribunnews.com/Youtube
Kuat Maruf Bacakan Pledoi, Sebut Brigadir J Orang Baik dan Pernah Menolong Dirinya. Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kuat Ma'ruf menjalani sidang pleidoi atau pembelaan pada Selasa (24/1/2023), di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terdakwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, yakni Kuat Maruf menjalani sidang pembacaan pledoi atau nota keberatan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

Dalam pembacaan pledoinya, Kuat Maruf bercerita pernah memiliki momen berkesan dengan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Kuat mengatakan, Brigadir J merupakan orang baik dan pernah menolong dirinya saat terpuruk masalah finansial.

Kuat Maruf juga mengaku pernah dibantu oleh Brigadir J ketika anaknya belum membayar biaya sekolah.

Pernyataan itu disampaikan Kuat Maruf saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

"Almarhum Yosua juga baik kepada saya. Bahkan saat saya dua tahun tidak bekerja dengan Bapak Ferdy Sambo,

almarhum Yosua pernah membantu saya dengan rezekinya karena pada saat itu anak saya belum bayar sekolah," kata Kuat Maruf.

Baca juga: Ketua Harian Kompolnas RI: Waspada, Ferdy Sambo Masih Ada Jaringan dan Loyalis Meski Sudah Dituntut

Dalam pleidoinya, Kuat sampai bersumpah dirinya bukan orang yang sadis dan tega menghabisi nyawa orang yang pernah membantunya.

"Demi Allah saya bukan orang sadis, tega dan tidak punya hati untuk ikut membunuh orang.

Apalagi orang yang saya kenal baik dan pernah menolong saya," ujar dia.

Di sisi lain, Kuat Maruf mengaku tidak mengerti dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menyebutnya terlibat dalam perencanaan pembunuhan Brigadir J.

"Namun saya harus tegaskan bahwa saya tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi kepada almarhum Yosua di tanggal 8 Juli 2022," tutur Kuat.

"Tetapi dimulai dari proses penyidikan saya seakan-akan dianggap dan bahkan dituduh mengetahui perencanaan pembunuhan terhadap almarhum," tambahnya.

Sebelumnya, dalam perkara ini Kuat Maruf dituntut delapan tahun penjara oleh JPU.

JPU dalam tuntutannya menyatakan Kuat Maruf terbukti secara sah dan meyakinkan dalam membantu Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.

Baca juga: Jaksa Penuntut Bharada E Dinilai Tak Pertimbangkan Tekanan Psikologis Atas Perintah Ferdy Sambo

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved