Pembunuhan Berantai
Daftar Korban Selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi-Cianjur, Anak Tiri hingga Tetangga
Korban selamat dari pembunuhan berantai Wowon cs di Bekasi-Cianjur dilaporkan berjumlah lima orang. Anak tiri hingga tetangga Wowon cs.
Hal ini diketahui Ahal saat Yani meneleponnya pasca-kasus pembunuhan berantai oleh Wowon cs ramai diberitakan.
"Yani sering mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan setelah saya mendapatkan telepon langsung dari dia setelah kejadian Wowon ramai di media massa," terang Ahal saat ditemui di kediamannya di Kampung Kebon Manggu, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur, Senin.
"Yani sempat cerita, Wowon dan Dede Solehudin akan membunuh keluarga saya hingga keturuanan ke tujuh," imbuhnya.
Sebelum Yani bercerai dari Dede, Ahal mengaku sangat kesal pada menantunya tersebut.
Pasalnya, selama Yani bekerja di luar negeri, gajinya selalu dikirimkan ke Dede. Tetapi, uang kiriman Yani itu tidak ada hasilnya.
"Saya sebagai ayahnya sangat kesal, karena selama Yani kerja di luar negeri uangnya selalu di kirim ke Dede, tapi gak ada hasilnya. Tidak lama setelah itu Yani telepon, dan ngasih kabar bahwa Dede sudah mengeluarkan talak," tutur Ahal.
4. Hana
Hana adalah rekan salah satu korban pembunuhan Wowon cs, Siti Fatimah, yang juga bekerja sebagai TKW.
Siti mengenal Hana saat sama-sama bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.
Menurut keluarga Siti Fatimah yang mendengar cerita dari Siti, Hana pernah tergiur iming-iming Wowon soal investasi.
Perwakilan keluarga Siti, Dadan, mengungkapkan Hana sudah rugi sekitar Rp100 juta karena tergiur kebohongan Wowon.
Awalnya, Hana ditawari Wowon untuk investasi sebesar Rp38 juta.
Setelahnya, Wowon cs terus meminta uang pada Hana sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta.
"Pengakuan Hana kalau dihitung-hitung dia sudah kehilangan uang sebesar Rp 100 juta," katanya, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube KompasTV.
5. SI (13)
Karena tak bersedia ikut pindah ke Bekasi, SI (13) selamat dari skenario pembunuhan Wowon cs.
SI adalah anak Ai Maemunah dari pernikahan sebelum Wowon.
Ia mengaku tak ikut pindah ke Bekasi karena mabuk darat.
"Suka muntah kalau naik mobil jauh-jauh. Makanya enggak mau ikut waktu itu,” kata SI di salah satu rumah kerabatnya, Cianjur, Senin.
Karena itu, SI lebih memilih tinggal sendiri di rumah kontrakan di kawasan Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Cianjur.
Selain karena mabuk darat, SI mengaku sempat memiliki firasat tak enak saat tahu keluarganya akan pindah ke Bekasi.
Ia sendiri tidak tahu alasan keluarganya memilih pindah ke Bekasi.
"Saya sendiri tidak tahu alasan keluarga pergi ke Bekasi itu, tapi waktu itu saya ada firasat tidak enak hati saja gitu," ungkapnya.
Baca juga: Siti Fatimah, Perempuan yang Jadi Korban Pembunuhan Berantai di Garut, Tinggalkan Dua Anak
Tersangka M Dede Solehudin Sudah Ditahan
Salah satu pelaku pembunuhan berantai, M Dede Solehudin, kini sudah ditahan setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Bantar Gebang.
Dede diketahui ikut minum kopi yang telah diberi racun bersama Ai Maemunah dan anak-anaknya, agar seakan-akan dirinya juga korban.
Kombes Trunoyudo mengungkapkan Dede sudah ditahan sejak Jumat (20/1/2023), bersama Wowon dan Duloh.
"Sudah sehat. Sudah dibawa di Polda Metro. Dari Jumat ditahan," katanya kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).
"Iya betul, tiga tersangka sudah ditahan di Polda Metro Jaya," sambungnya.
Polisi Belum Tetapkan Otak Pembunuhan Berantai
Hingga saat ini, Polda Metro Jaya belum menetapkan otak kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan cs.
Alasannya, karena kasus Wowon cs ini sangat dinamis.
"Kesimpulan itu (otak/pelaku utama Wowon) belum bisa kita simpulkan karena ini sangat dinamis. Keterangan pelaku dengan yang lainnya masing-masing, kan tentu memiliki nilai yang rendah sebenarnya," kata Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin.
Karena itu, kata Trunoyudo, pihaknya akan menggunakan pendekatan Crime Scientific Investigation (CSI) atau metode penyidikan dengan mengedepankan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
"Nanti scientific atau alat bukti yang lain yang akan berbicara," tuturnya.
Lebih lanjut, Trunoyudo mengungkapkan kemungkinan korban Wowon cs berjumlah lebih dari sembilan orang.
Karena hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan terkait kasus pembunuhan berantai.
"Penambahan pelaku maupun korban lain tadi saya sampaikan penyidikan bekerja masih melakukan proses ini belum selesai," terangnya.
Polda Metro Jaya telah membuka layanan pelaporan untuk masyarakat yang merasa keluarganya hilang hingga saat ini.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya kemungkinan korban Wowon cs yang lain.
Juga, supaya penyidik terbantu dalam mendalami kasus ini.
"Kita juga mengimbau kepada masyarakat dari awal pak Kapolda Metro selalu menyampaikan apabila ada kerabat, saudara, memiliki koneksi atau relasi dengan pelaku dan ada kejanggalan menginformasikan melaui 911 comand center yang ada di Biro Ops Polda Metro Jaya atau langsung ke Ditreskrimum," ungkap Trunoyudo.
"Sehingga tindak lanjut apakah ada korban lain yang tentunya harus didasari dengan alat bukti atau justru akan menambah adanya potensi pelaku lain ini juga harus di Dasari dengan scientific dan alat bukti lain," pungkasnya.
Kasus pembunuhan berantai oleh Wowon cs ini bermula dari ditemukannya lima orang dalam kondisi lemas dengan mulut berbusa di sebuah rumah kontrakan di Bantar Gebang, Kota Bekasi pada Kamis (12/1/2023).
Mereka adalah Ai Maemunah, M Dede Solehudin, Ridwan Abdul Muiz, M Riswandi, dan Neng Ayu.
Selang beberapa hari kemudian, Maemunah, Ridwan, dan Riswandi, meninggal dunia.
Awalnya, diduga mereka mengalami keracunan makanan.
Namun, belakangan diketahui mereka tewas karena diracun oleh Wowon cs setelah polisi melakukan pendalaman.
Wowon sempat menjadi buron karena tak ada di lokasi kejadian ketika keluarganya ditemukan sekarat di rumah kontrakan.
Hingga saat ini, total ada sembilan korban Wowon cs yang sebagian besar merupakan keluarga.
Mereka adalah Maemunah, Ridwan, Riswandi, Wiwin, Noneng, Halimah, Siti Fatimah, Farida, dan balita berusia dua tahun, Bayu.
Baca juga: Kesaksian SI, Karena Mabuk Perjalanan Bisa Lolos Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Akhirnya Terungkap Kekejaman Wowon Cs, Habisi Istri dan Anak dengan Kopi Hitam Beracun |
![]() |
---|
Eksekutor Pembunuhan Berantai di Bekasi-Cianjur Dibayar Rp150.000 oleh Wowon Erawan |
![]() |
---|
Terungkap Niat Jahat Wowon, Jika Tak Tertangkap Miliki Rencana Bunuh Semua TKW Korban Penipuan |
![]() |
---|
Asal Mula Wowon Cs Berkenalan, Saling Tukar Ilmu Hingga Lakukan Penipuan dan Pembunuhan Berantai |
![]() |
---|
Wowon Erawan Ungkap Alasan Tak Ada Ampun Bunuh Istri dan Mertua, Motifnya Terungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.