Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Berantai

Daftar Korban Selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi-Cianjur, Anak Tiri hingga Tetangga

Korban selamat dari pembunuhan berantai Wowon cs di Bekasi-Cianjur dilaporkan berjumlah lima orang. Anak tiri hingga tetangga Wowon cs.

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado/HO
Daftar Korban Selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi-Cianjur. Anak Tiri hingga Tetangga. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Daftar korban yang selamat dari aksi Pembunuhan Berantai atau serial killer di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat.

Korban selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon cs dilaporkan berjumlah lima orang.

Pelaku berjumlah tiga orang, yakni Wowon Erawan, Solihin atau Dulo dan M Dede Solehudin.

Kasus Pembunuhan Berantai Wowon cs ini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.

Hingga kini, ada sembilan korban tewas akibat perbuatan Wowon cs.

Dalam menjalankan aksinya, Wowon dibantu Solihin atau Duloh dan adik iparnya, M Dede Solehudin.

Wowon cs sekarang telah ditahan di Polda Metro Jaya.

Wowon dan Duloh diamankan di rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur pada Selasa (17/1/2023).

Sedangkan Dede baru menyusul ditahan sejak Jumat (20/1/2023), setelah sempat dirawat karena ikut meminum kopi beracun.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, mengungkapkan motif Wowon cs melakukan pembunuhan awalnya karena penipuan.

Wowon berpura-pura sebagai dukun pengganda uang dan menjanjikan kepada korbannya bisa cepat kaya.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau yang namanya serial killer dengan motif janji-yang dikemas dengan kemampuan supranatural agar sukses atau kaya," ungkap Fadil Imran dalam konferensi pers kasus, Kamis (19/1/2023).

Sementara itu, Wowon membunuh kerabat dan orang terdekatnya lantaran mereka mengetahui aksi Wowon.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur, Peran Pelaku: Wowon Cari Mangsa, Solihin Eksekutor

Selain korban tewas, ada sejumlah korban yang selamat dari target pembunuhan Wowon cs, berikut daftarnya:

1. Ujang Zaenal Mustopa (54)

Ujang merupakan tetangga Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Rumahnya tak jauh dari salah satu pelaku, yaitu Duloh.

Ujang Zaenal (54) tetangga tersangka pembunuhan berantai di Cianjur-Bekasi membagikan ceritanya yang hampir tewas akibat diracun kopi.
Ujang Zaenal (54) tetangga tersangka pembunuhan berantai di Cianjur-Bekasi membagikan ceritanya yang hampir tewas akibat diracun kopi. (Istimewa)

Sebelum kejadian, istri Ujang, Ai Nurhayati (52), mengaku menemukan kopi kemasan di atas pagar rumahnya setelah diberitahu tetangga.

Kopi itu kemudian diletakkan Nurhayati di etalase depan rumahnya.

"Sejak pagi sebelum kejadian saya nyapu di depan rumah tapi tidak ada apa-apa. Taunya ada tetangga yang bilang itu ada kopi di atas, setelah itu dilempar ke etalase," ungkap Nurhayati, Senin (23/1/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Mengetahui ada kopi kemasan di etalase, Ujang kemudian menyeduh dan meminumnya.

Meski demikian, ia langsung membuang kopi yang diseduhnya karena rasanya tak biasa.

Terlebih, saat Ujang membuka kemasan kopi tersebut terkesan sangat mudah.

Tak lama setelah meminum kopi tersebut, Ujang merasa sakit kepala dan lemas.

Ia mengaku jantungnya berdetak cukup cepat dan mulutnya mengeluarkan busa.

"Saya sempat meminumnya dua kali, tetapi karena rasanya beda dari biasanya, kemudian kopi itu langsung dibuang ke depan rumah, karena takut," kisah Ujang.

"Jantung saya terasa berdetak cukup kencang juga, bahkan waktu itu mulut saya mengeluarkan cair seperti busa, dan ketika itu juga saya tidak ingat apapun," sambungnya.

Saat sadarkan diri, ia sudah menjalani perawatan di RSDH Cianjur.

Diketahui, kopi kemasan itu dikirim Duloh atas perintah Wowon.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Wowon ingin membunuh Ujang untuk membuang sial.

“Tersangka Solihin melakukan percobaan pembunuhan terhadap tetangga tersangka, Ujang Zaenal,” katanya, Senin.

“Alasannya untuk membuang sial pasca-kejadian pembunuhan Bekasi, dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor,” tandasnya.

2. Neng Ayu Susilawati (5)

Sebelumnya, diberitakan Neng Ayu adalah anak dari hasil pernikahan Wowon dan Ai Maemunah.

Ternyata, Neng Ayu adalah anak Maemunah dari pernikahan dengan suami sebelumnya, Didin.

"Berbeda ya (hubungan tersangka dengan Ujang dan Neng Ayu), karena family tree-nya yang anak-anak selamat ini 'kan merupakan anak dari Maemunah yang menikah dengan Didin sebelum dengan Wowon," jelas Kombes Trunoyudo kepada wartawan di Polda Metro Jaya.

Sama seperti Ujang, Neng Ayu juga mengalami keracunan setelah meminum kopi.

Neng Ayu diracun bersama ibunya, Ai Maemunah, dan dua kakaknya, Ridwan Abdul Muiz (20) dan M Riswandi (16), di kontrakan mereka di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023).

Saat ini, kondisi Neng Ayu sudah membaik setelah sempat dirawat di RSUD Bantar Gebang.

Siti Fatimah, Perempuan yang Jadi Korban Pembunuhan Berantai di Garut, Tinggalkan Dua Anak.
Siti Fatimah, Perempuan yang Jadi Korban Pembunuhan Berantai di Garut, Tinggalkan Dua Anak. (sidqi al ghifari/tribun jabar)

3. Yani (35)

Mantan istri M Dede Solehudin, Yani, dua kali lolos dari upaya pembunuhan.

Yani adalah adik Ai Maemunah yang kini bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi. Kini, Yani dan Dede sudah resmi bercerai.

Menurut ayah Yani, Ahal Suparman (71), Yani pernah akan ditenggelamkan saat menumpangi kapal dari Surabaya, Jawa Timur.

Ahal juga mengungkapkan Yani pernah diracun saat berada di rumahnya, Cianjur.

Karena terus mendapat ancaman pembunuhan, Yani memutuskan pergi dari Cianjur dan menjadi TKW di Arab Saudi.

Hal ini diketahui Ahal saat Yani meneleponnya pasca-kasus pembunuhan berantai oleh Wowon cs ramai diberitakan.

"Yani sering mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan setelah saya mendapatkan telepon langsung dari dia setelah kejadian Wowon ramai di media massa," terang Ahal saat ditemui di kediamannya di Kampung Kebon Manggu, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur, Senin.

"Yani sempat cerita, Wowon dan Dede Solehudin akan membunuh keluarga saya hingga keturuanan ke tujuh," imbuhnya.

Sebelum Yani bercerai dari Dede, Ahal mengaku sangat kesal pada menantunya tersebut.

Pasalnya, selama Yani bekerja di luar negeri, gajinya selalu dikirimkan ke Dede. Tetapi, uang kiriman Yani itu tidak ada hasilnya.

"Saya sebagai ayahnya sangat kesal, karena selama Yani kerja di luar negeri uangnya selalu di kirim ke Dede, tapi gak ada hasilnya. Tidak lama setelah itu Yani telepon, dan ngasih kabar bahwa Dede sudah mengeluarkan talak," tutur Ahal.

4. Hana

Hana adalah rekan salah satu korban pembunuhan Wowon cs, Siti Fatimah, yang juga bekerja sebagai TKW.

Siti mengenal Hana saat sama-sama bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.

Menurut keluarga Siti Fatimah yang mendengar cerita dari Siti, Hana pernah tergiur iming-iming Wowon soal investasi.

Perwakilan keluarga Siti, Dadan, mengungkapkan Hana sudah rugi sekitar Rp100 juta karena tergiur kebohongan Wowon.

Awalnya, Hana ditawari Wowon untuk investasi sebesar Rp38 juta.

Setelahnya, Wowon cs terus meminta uang pada Hana sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta.

"Pengakuan Hana kalau dihitung-hitung dia sudah kehilangan uang sebesar Rp 100 juta," katanya, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube KompasTV.

5. SI (13)

Karena tak bersedia ikut pindah ke Bekasi, SI (13) selamat dari skenario pembunuhan Wowon cs.

SI adalah anak Ai Maemunah dari pernikahan sebelum Wowon.

Ia mengaku tak ikut pindah ke Bekasi karena mabuk darat.

"Suka muntah kalau naik mobil jauh-jauh. Makanya enggak mau ikut waktu itu,” kata SI di salah satu rumah kerabatnya, Cianjur, Senin.

Karena itu, SI lebih memilih tinggal sendiri di rumah kontrakan di kawasan Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Cianjur.

Selain karena mabuk darat, SI mengaku sempat memiliki firasat tak enak saat tahu keluarganya akan pindah ke Bekasi.

Ia sendiri tidak tahu alasan keluarganya memilih pindah ke Bekasi.

"Saya sendiri tidak tahu alasan keluarga pergi ke Bekasi itu, tapi waktu itu saya ada firasat tidak enak hati saja gitu," ungkapnya.

Baca juga: Siti Fatimah, Perempuan yang Jadi Korban Pembunuhan Berantai di Garut, Tinggalkan Dua Anak

Tersangka M Dede Solehudin Sudah Ditahan

Salah satu pelaku pembunuhan berantai, M Dede Solehudin, kini sudah ditahan setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Bantar Gebang.

Dede diketahui ikut minum kopi yang telah diberi racun bersama Ai Maemunah dan anak-anaknya, agar seakan-akan dirinya juga korban.

Kombes Trunoyudo mengungkapkan Dede sudah ditahan sejak Jumat (20/1/2023), bersama Wowon dan Duloh.

"Sudah sehat. Sudah dibawa di Polda Metro. Dari Jumat ditahan," katanya kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).

"Iya betul, tiga tersangka sudah ditahan di Polda Metro Jaya," sambungnya.

Polisi Belum Tetapkan Otak Pembunuhan Berantai

Hingga saat ini, Polda Metro Jaya belum menetapkan otak kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan cs.

Alasannya, karena kasus Wowon cs ini sangat dinamis.

"Kesimpulan itu (otak/pelaku utama Wowon) belum bisa kita simpulkan karena ini sangat dinamis. Keterangan pelaku dengan yang lainnya masing-masing, kan tentu memiliki nilai yang rendah sebenarnya," kata Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin.

Karena itu, kata Trunoyudo, pihaknya akan menggunakan pendekatan Crime Scientific Investigation (CSI) atau metode penyidikan dengan mengedepankan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

"Nanti scientific atau alat bukti yang lain yang akan berbicara," tuturnya.

Lebih lanjut, Trunoyudo mengungkapkan kemungkinan korban Wowon cs berjumlah lebih dari sembilan orang.

Karena hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan terkait kasus pembunuhan berantai.

"Penambahan pelaku maupun korban lain tadi saya sampaikan penyidikan bekerja masih melakukan proses ini belum selesai," terangnya.

Polda Metro Jaya telah membuka layanan pelaporan untuk masyarakat yang merasa keluarganya hilang hingga saat ini.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya kemungkinan korban Wowon cs yang lain.

Juga, supaya penyidik terbantu dalam mendalami kasus ini.

"Kita juga mengimbau kepada masyarakat dari awal pak Kapolda Metro selalu menyampaikan apabila ada kerabat, saudara, memiliki koneksi atau relasi dengan pelaku dan ada kejanggalan menginformasikan melaui 911 comand center yang ada di Biro Ops Polda Metro Jaya atau langsung ke Ditreskrimum," ungkap Trunoyudo.

"Sehingga tindak lanjut apakah ada korban lain yang tentunya harus didasari dengan alat bukti atau justru akan menambah adanya potensi pelaku lain ini juga harus di Dasari dengan scientific dan alat bukti lain," pungkasnya.

Kasus pembunuhan berantai oleh Wowon cs ini bermula dari ditemukannya lima orang dalam kondisi lemas dengan mulut berbusa di sebuah rumah kontrakan di Bantar Gebang, Kota Bekasi pada Kamis (12/1/2023).

Mereka adalah Ai Maemunah, M Dede Solehudin, Ridwan Abdul Muiz, M Riswandi, dan Neng Ayu.

Selang beberapa hari kemudian, Maemunah, Ridwan, dan Riswandi, meninggal dunia.

Awalnya, diduga mereka mengalami keracunan makanan.

Namun, belakangan diketahui mereka tewas karena diracun oleh Wowon cs setelah polisi melakukan pendalaman.

Wowon sempat menjadi buron karena tak ada di lokasi kejadian ketika keluarganya ditemukan sekarat di rumah kontrakan.

Hingga saat ini, total ada sembilan korban Wowon cs yang sebagian besar merupakan keluarga.

Mereka adalah Maemunah, Ridwan, Riswandi, Wiwin, Noneng, Halimah, Siti Fatimah, Farida, dan balita berusia dua tahun, Bayu.

Baca juga: Kesaksian SI, Karena Mabuk Perjalanan Bisa Lolos Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved