Dua Titik Kerap Dijadikan Tempat Balap Liar di Gorontalo, 28 Motor Disita Saat Razia Dini Hari Tadi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masyarakat Gorontalo banyak yang dibuat resah oleh aksi balap motor liar.

Polresta Gorontalo akhirnya melakukan razia terhadap para pembalap liar.

Ada dua lokasi yang dirazia Minggu dini hari (15/1/2023). Memang dua lokasi tersebut kerap dijadikan lokasi balap liar.

Baca juga: Balap Liar Berujung Maut, Seorang Pemuda Tewas Usai Melintas di Jalanan Rusak

Puluhan motor yang disita Lantas Polresta Gorontalo Kota. (TribunGorontalo.com)

Alhasil saat polisi tiba, banyak pebalap liar yang tengah beraksi.

Kedatangan polisi membuat mereka lari tunggang langgang menyebar kemana-mana.

Kendaraan yang tak sempat dibawa lari atau berhasil ditangkap polisi, diamankan ke Mapolresta Gorontalo.

Setelah dihitung ada 28 sepeda motor disita Polresta Gorontalo Kota.

Baca juga: Sambangi Pasar Segar, Kapolresta Manado Diminta Tangani Kasus Pencurian Anjing dan Balap Liar 

Puluhan motor bebek tersebut dipakai balap liar di kawasan Bundaran Saronde Gorontalo. Ada pula yang disita dari kawasan SMAN 3 (Smantig). 

Razia balap liar itu dilakukan langsung oleh Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Ade Permana. Ia turun ke dua lokasi itu bersama para pejabat utama polresta. 

“Ada 28 unit sepeda motor yang kita amankan. Dari dua titik yakni di seputaran Bundaran HI dan depan SMU Negeri 3 (Smantig) Kota Gorontalo yang sering digunakan untuk ajang balap liar,” ujar Kbp Ade Permana. 

Kepolisian Gorontalo memang sejak dulu kerap melakukan razia di dua titik tersebut. Jl. Drs. Achmad Nadjamuddin, Limba U Dua, Kota Sel., Kota Gorontalo, Gorontalo yang cukup lebar kerap jadi lintasan balap liar.

Baca juga: Viral Balap Liar Tutup Jalan di Senayan Jakarta, 3 Remaja Ditangkap Polisi

Lalu, jalan Nani Wartabone di kawasan Bundaran Saronde, juga paling disukai para anak muda untuk melakukan balap liar. 

Karena itu, personil Polresta Gorontalo Kota dan polsek jajaran  melakukan patroli gabungan dalam antisipasi aksi balap liar yang kerap meresahkan masyarakat.

“Kegiatan ini kami lakukan berdasarkan dari laporan masyarakat, karena kerap mengganggu pengguna jalan, serta mengganggu warga sekitar jalan raya yang lagi beristirahat,” tutup AKBP Ade.