Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sangihe Sulawesi Utara

Warga Binaan Lapas Tahuna Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Dibekali Keterampilan Pemugaran Motor Tua

Lapas Tahuna berinovasi dengan mengadakan restorasi motor tua bagi WBP. Hal itu dilakukan untuk memfasilitasi minat WBP dalam bidang otomotif.

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Restorasi motor tua oleh WBP Lapas Kelas IIB Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Guna mengembangkan minat dan bakat warga binaan pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna melalui Sub Seksi Kegiatan Kerja (Subsi Giatja) memberikan inovasi pembinaan keterampilan.

Salah satu inovasinya adalah restorasi atau pemugaran motor tua seperti pengecetan ulang dan mengganti beberapa sparepart onderdil motor yang dinilai sudah tidak layak.

Kepala Subsi Giatja Lapas Kelas IIB Tahuna, Mahdi Syamri, menjelaskan pembekalan dilakukan guna mengembangkan minat dan bakat WBP di bidang mesin dan kendaraan ringan roda dua.

Hal itu merupakan salah satu bentuk pembinaan di Lapas Tahuna.

“Jenis motor yang direstorasi adalah Honda Win 100cc keluaran tahun 1984. Walau terbilang keadaan motor tersebut sudah sangat tua dan rusak berat, namun akhirnya motor tersebut dapat difungsikan kembali. Bahkan mendapat apresiasi dari Ketua DPRD Provinsi Sulut dr Fransiscus Andi Silangen dalam kunjungannya di Lapas Tahuna,” ungkap Mahdi Syamri, Senin (9/1/2022).

Lanjut dia, pembinaan kemandirian di bidang mesin dan kendaraan ringan roda dua ini merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan pembinaan yang dilakukan guna mengisi waktu WBP dengan hal-hal positif.

Selain itu, memberikan keterampilan baru sesuai dengan minat dan bakat masing-masing WBP.

“Hal ini diharapkan akan memudahkan WBP ketika nanti selesai menjalani masa hukuman dan kembali ke masyarakat, dengan membawa pulang keahlian baru dan pengalaman. Ini akan memudahkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan,” ujar Mahdi Syamri

“Sampai saat ini baru ada satu unit motor yang telah diselesaikan, dan kedepannya akan lebih dikembangkan untuk menerima jasa service motor, agar lebih memperkaya pengalaman dan pengetahuan WBP di bidang tersebut,” sambung Mahdi Syamri.

Angka Stunting di Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Sejak 3 Tahun Terakhir Menurun

Baca juga: PDI Perjuangan Minut Targetkan 18 Kursi di Pileg 2024 dan Dukung Puan Maharani sebagai Capres

Baca juga: PDIP Minahasa Bawa Puluhan Kader ke Perayaan Ulang Tahun ke-50 PDI Perjuangan di Jakarta

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sangihe berhasil menurunkan angka stunting pada tahun 2022 lalu.

Dari data yang diperoleh, angka stunting di Sangihe, Sulawesi Utara, tiga tahun terakhir mengalami penurunan.

Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) di tahun 2019 angka stunting di Sangihe 17,71 persen.

Tahun 2020 turun 4,4 persen menjadi 13,31 persen.

Lalu di tahun 2021 turun lagi sebanyak 5,01 persen menjadi 8,3 persen.

restorasi motor tua wbp lapas tahuna
Restorasi motor tua oleh WBP Lapas Kelas IIB Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Kemudian tahun 2022 angka stunting di Sangihe menjadi 4,27 persen atau turun 4,03 persen dari tahun 2021.

Sesuai data E-PPGBM yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Sangihe, hasil pengukuran stunting di 17 puskesmas di Sangihe, pada bulan Februari 2022 total ada 308 kasus.

Selanjutnya pengukuran di Agustus 2022 turun menjadi 278 kasus dengan persentase 4,27 persen.

Penjabat Bupati Sangihe, Rinny Tamuntuan, mengungkapkan, sangat bersyukur ada penurunan kasus stunting.

Namun, dirinya tetap meminta perhatian dan keterlibatan bersama semua pihak, termasuk dari dokter spesialis mulai dari kehamilan sampai pada kelahiran anak.

Baca juga: Profil Letjen TNI Purn Ganip Warsito, Mantan Pangdam Merdeka yang Gabung PDIP

Baca juga: Gempa Terkini Malam Ini Senin 9 Januari 2023, Baru Saja Guncang di Darat, Info BMKG Magnitudonya

Masukan untuk asupan gizi dari tenaga gizi dan juga psikologi itu sangat penting perannya dalam percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting di Sangihe.

“Kerjasama pemerintah kabupaten, kecamatan, sampai di tingkat kampung, kelurahan serta puskesmas sangat dibutuhkan. Agar target penurunan stunting hingga 14 persen di tahun 2024 dari pemerintah pusat dapat tercapai,” ucap Rinny Tamuntuan, Minggu (8/1/2022).

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) Sangihe, dr Jopy Thungari, selaku Ketua Tim Audit Kasus Stunting Sangihe menjelaskan, dalam setahun tim mengukur sebanyak dua kali, yakni di bulan Februari dan Agustus 2022.

“Jadi setiap kali pengukuran di wilayah 17 puskesmas telah terjadi penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dan saat ini masih dilakukan rembuk stunting di kecamatan untuk menggalang komitmen dari seluruh stakeholder agar peduli serta mencari faktor yang menjadi penyebab sampai timbulnya stunting di wilayah tersebut,” jelas Jopy Thungari.

Dan juga untuk mendukung percepatan pencegahan dan penanganan stunting kampung, Jopy Thungari juga meminta para kapitalaung (kepala kampung) agar mengalokasikan lewat dana desa untuk membantu penanggulangan stunting.

ilustrasi stunting
ilustrasi stunting (Serambi Indonesia - Tribunnews.com)

Kasus stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2020 turun.
Ilustrasi anak stunting.

“Misalnya dalam pemberian makanan tambahan ataupun memperhatikan pekerjaan dari kader-kader tim pendamping keluarga, supaya bisa teratasi semuanya,” ujar Thungari.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved