Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Zircon? Senjata yang Dirancang Rusia untuk Berperang di Laut, Bisa Kalahkan Amerika?

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi sinyal bahwa perangnya di Ukraina belum waktunya diakhiri meski telah berlangsung selama hampir 1 tahun.

Editor: Glendi Manengal
Kolase Foto Istimewa/eurasiantimes
Kapal Perang bersenjata Zircon yang dikembangkan Rusia 

Rusia, Cina, dan Amerika Serikat sedang berlomba untuk mengembangkan senjata hipersonik yang dipandang sebagai cara untuk mendapatkan keunggulan atas musuh mana pun karena kecepatannya, di atas 5 kali kecepatan suara, dan kemampuan manuvernya.

Dalam konferensi video dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dan Igor Krokhmal, Komandan Fregat bernama "Laksamana Armada Uni Soviet Gorshkov", Putin mengatakan kapal itu dipersenjatai dengan senjata hipersonik Zircon.

"Kali ini kapal dilengkapi dengan sistem rudal hipersonik terbaru - 'Zircon'," kata Putin.

"Saya yakin senjata yang begitu kuat akan melindungi Rusia dari potensi ancaman eksternal." lanjutnya.

Senjata itu, sebut Putin, "tidak memiliki analog di negara mana pun di dunia".

Perjalanan Atlantik

Shoigu mengatakan Gorshkov akan berlayar ke Samudera Atlantik dan Hindia dan ke Laut Mediterania.

“Kapal ini, dipersenjatai dengan ‘Zircon’, mampu memberikan serangan yang tepat dan kuat terhadap musuh di laut dan darat,” ungkap Shoigu.

Shoigu menyebut rudal hipersonik dapat mengatasi sistem pertahanan rudal apa pun.

Menurut Shoigu, rudal hipersonik Zircon terbang dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km.

Adapun tugas utama pelayaran itu adalah untuk melawan ancaman terhadap Rusia dan menjaga "perdamaian dan stabilitas regional bersama dengan negara-negara sahabat", jelas Shoigu.

Laporan Layanan Riset Kongres AS tentang senjata hipersonik mengatakan bahwa rudal hipersonik Rusia dan Cina dirancang untuk digunakan dengan hulu ledak nuklir.

Target senjata hipersonik jauh lebih sulit dihitung daripada rudal balistik antarbenua karena kemampuan manuvernya.

Di luar Rusia, AS, dan Cina, sejumlah negara lain sedang mengembangkan senjata hipersonik termasuk Australia, Prancis, Jerman, Korea Selatan, Korea Utara, dan Jepang, menurut Layanan Riset Kongres A.S.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Telah tayang di Tribungorontalo.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved