Sejarah
Sejarah Pantai Firdaus Kema Minut Sulawesi Utara, Tempat Persinggahan Orang Arab dan Spanyol
Posisi Kema yang dekat dengan Maluku yang jadi pusat perdagangan dunia membuat pelabuhan itu menjadi tempat transit para pedagang asing.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Nilai teologis yang berawal dari pantai itu kemudian tumbuh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada warga yang beragama Kristen sebagai hasil pembaptisan Xaverius dan beragama Muslim sebagai buah karya para pedagang Arab.
"Kami semua seperti saudara, beda agama namun saling mencintai dan menyayangi," kata dia.
Kini Kema tak lagi seperti dulu. Sudah tak ada lagi pelabuhan, tak ada pedagang asing, tak ada lagi keramaian sebuah pusat pemerintahan. Yang tersisa adalah peninggalan sejarah, termasuk pantai itu.
Datangnya para turis asing ibarat rendezvous. Entah mereka tahu sejarah pantai itu. Jika tahu pastinya mereka akan tinggal lebih lama. (tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Menengok Manado Abad 16: Lahirnya Borgo hingga Kisah Raja Posumah dan Damopolii Dibaptis Magelhaes |
![]() |
---|
Manado Disebut sebagai Eldurado oleh Penjelajah Dunia Ferdinand Magellan, Ini Artinya |
![]() |
---|
Sejarah Kota Manado, Catatan Spanyol, Portugis dan Belanda Menyebut Nama Loloda Mokoagow |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.