Sejarah
Sejarah Pantai Firdaus Kema Minut Sulawesi Utara, Tempat Persinggahan Orang Arab dan Spanyol
Posisi Kema yang dekat dengan Maluku yang jadi pusat perdagangan dunia membuat pelabuhan itu menjadi tempat transit para pedagang asing.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Nilai teologis yang berawal dari pantai itu kemudian tumbuh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada warga yang beragama Kristen sebagai hasil pembaptisan Xaverius dan beragama Muslim sebagai buah karya para pedagang Arab.
"Kami semua seperti saudara, beda agama namun saling mencintai dan menyayangi," kata dia.
Kini Kema tak lagi seperti dulu. Sudah tak ada lagi pelabuhan, tak ada pedagang asing, tak ada lagi keramaian sebuah pusat pemerintahan. Yang tersisa adalah peninggalan sejarah, termasuk pantai itu.
Datangnya para turis asing ibarat rendezvous. Entah mereka tahu sejarah pantai itu. Jika tahu pastinya mereka akan tinggal lebih lama. (tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Kisah Supriyadi, Menhan & Panglima Tentara RI Pertama yang Tak Pernah Muncul, Pejuang PETA di Blitar |
![]() |
---|
Sejarah Hari Lahir TNI 5 Oktober 1945: Berawal dari Badan Keamanan Rakyat yang Dibentuk PPKI |
![]() |
---|
Kisah Samurai Legendaris Inspirasi Karakter Rurouni Kenshin, Disingkirkan Pemerintah yang Ia Bela |
![]() |
---|
Perdebatan Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kemanusiaan Pasca-G30S 1965 |
![]() |
---|
Soe Hok Gie tentang Tahanan Politik Setelah G30S: Kita Tak Lebih Baik dari Pemerintah Hindia Belanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.