Manado Sulawesi Utara
Jadi Rumah Sakit Vertikal Pertama Lulus Akreditasi STARKES, RSUP Prof Kandouw Tatap JCI 2023
RSUP Prof Kandouw memperoleh predikat pertama kelulusan STARKES 2022. Mereka berjanji akan meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA - Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Prof Kandouw, Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, mendapatkan predikat pertama kelulusan pada Standar Akreditasi Kemenkes (STARKES) Tahun 2022 .
Hal ini pun menjadi langkah penting bagi RSUP Prof Kandouw untuk menatap Joint Commission International (JCI) tahun 2023 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama RSUP Prof Kandouw, dr Jimmy Panelewen SpB-KBD.
Capaian tersebut merupakan langkah positif untuk semakin meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan Rumah Sakit Prof Kandouw.
"Ini menjadi modal baik sebagai RS vertikal pertama yang lulus akreditasi STARKES untuk memantapkan pelayanan kesehatan," kata dr Jimmy Panelewen kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (21/12/2022).
Oleh karena itu, dirinya berharap seluruh civitas hospitalia RSUP Prof Kandouw tetap mempertahankan mutu pelayanan maupun keselamatan pasien.
“Tujuan akreditasi bukan hanya mendapatkan selembar kertas dan pengakuan semata. Akan tetapi, hati nurani yang tulus, bagaimana pemberian diri kita guna memberikan pelayanan yang bermutu dan terarah kepada masyarakat,” terang dr Jimmy Panelewen.
Diketahui, pada tahun 2018 lalu RSUP Prof Kandouw resmi terakreditasi internasional oleh JCI untuk standar kualitas internasional bagi perawatan pasien dan manajemen organisasi.
Standar JCI merupakan bentuk konsensus di dunia terkait kualitas perawatan pasien yang mencerminkan praktik perawatan kesehatan mutakhir dan tren pemberian perawatan kesehatan.
Diikuti Warga Binaan, Lapas Kelas IIB Tondano Sulawesi Utara Gelar Ibadah Menyambut Natal 2022
Baca juga: XL Axiata Siap Hadapi Lonjakan Trafik Libur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Warga Berbondong-bondong Belanja, Pusat Perbelanjaan di Manado Sulawesi Utara Padat Pengunjung
Ibadah Natal ini mengangkat tema dari ayat Alkitab Matius 2:12, "Maka Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain".
Ibadah tersebut bertujuan membangun nilai-nilai kebersamaan di lingkungan Lapas Tondano.
Ibadah diikuti seluruh pegawai dan perwakilan warga binaan.
Diawali dengan penyampaian dari Ketua Panitia Natal Lapas Tondano, Hario Julius, dilanjutkan dengan ibadah Natal yang dipimpin langsung Ketua BPMJ GMIM Matuari Werot Papakelan, Pendeta Frans Rembet.
Dalam khotbahnya, Pendeta Frans Rembet mengacu pada ayat Alkitab dalam Lukas 2:1-7 tentang kelahiran Yesus.

Peristiwa kelahiran Yesus harus terus diingat dan dimaknai.
Oleh karena itu, dirinya mengajak jemaat yang hadir untuk memaknai Natal ini dengan ungkapan syukur.
"Tentu kita patut bersyukur, untuk kesekian kalinya kita diberikan kesempatan beribadah menyambut Natal," kata Rembet.
Ia mengatakan, sebagai umat Kristen, kita harus siap merayakan Natal, tentu dengan memaknai Natal sebagai kelahiran Yesus Kristus yang datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kalapas Tondano, Yulius Paat, mengajak jemaat menyambut Natal ini dalam kesederhanaan.
Baca juga: 946 Tahanan di Sulawesi Utara Diusulkan Dapat Remisi Natal, Ini Rinciannya
Baca juga: Ahli Psikologi Sebut Ferdy Sambo Emosional, Tidak Percaya Diri, Kecerdasan di Atas Rata-rata
"Mari kita merefleksikan Natal tahun ini terkait bagaimana memaksimalkan tugas dan tanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari," ujar Paat.
Dikatakannya, menyambut kedatangan Tuhan Yesus itu harus diwujudkan dengan sikap kita, perilaku dan tugas tanggungjawab kita bersama.
"Sebagaimana teladan Kristus, Bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani sesama. Dalam arti segala tugas dan tanggungjawab kita lakukan dengan hati yang melayani," terang Kalapas Tondano.
Ia pun mengajak untuk bersama-sama mengevaluasi diri menjadi lebih baik lagi.
"Lewat momentum Natal ini, kita memulai segala sesuatu dengan baik. Semua perilaku, tindakan, dan pikiran kita perbaiki, sehingga membawa dampak positif bagi orang lain," jelas Paat.

Dirinya pun berharap kedepan bisa beribadah dengan semua warga binaan karena kapasitas aula yang kecil.
"Pesan saya, mari kita hidup rukun dan damai, dalam arti kita bekerja bersama-sama dan selamat menyambut Natal ini dengan kebersamaan dan selamat menyambut Tahun Baru 2023. Tuhan memberkati kita semua," tutup Yulius Paat.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.