Kisah Bripda Muhammad Khoirul Anam Korban Helikopter P-1103 Semasa Hidup, Mandiri Sejak Kecil
Saat Bripda Anam mendaftar sebagai anggota polisi, Suyanto mengaku tidak tahu sebab ia bekerja di Jakarta.
Bripda Khoirul Anam menjadi penumpang bersama 3 anggota lainnya.
Helikopter itu terbang dalam rangka melaksanakan kegiatan ferry flight dari Polda Kalimantan Tengah menuju Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri.
Adapun empat kru dalam helikopter tersebu adalah pilot, co pilot dan dua orang mekanik.
Berikut identitas dari 4 kru tersebut:
Capt pilot: AKP Arif Rahman Saleh
Co pilot: Briptu Lasminto
Mekanik 1: Aipda Joko M
Mekanik 2: Bripda Khoirul Anam
Kronologi
Berdasarkan laporan Kantor SAR Pangkalpinang, ada dua helikopter terbang dari Pangkalan Bun menuju Bandara Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Bangka Belitung pukul 13.00 WIB.
Kemudian, pukul 13.26 WIB, satu helikopter berkomunikasi dan menanyakan ke AirNav Tanjung Pandan apakah ada komunikasi dengan P-1103.
AirNav menjawab tidak ada komunikasi dengan P-1103.
Hingga helikopter P-1113 landing di Tanjung Pandan, tidak ada komunikasi alias lost contact dengan helikopter P-1103.
Posisi hilang kontak helikopter tersebut adalah di Perairan Bukulimau, Manggar dengan jarak 30 NM atau 55,56 KM dari ARP Bandara Hanandjoeddin.
Akibat Cuaca Buruk
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan mengatakan pada posisi 39nm sebelum Tanjung Pandan, helikopter P-1113 melaporkan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki.
Hal tersebut dilakukan karena mereka berhadapan dengan cuaca buruk.
Namun, tidak demikian dengan helikopter P-1103 yang hilang kontak ini.