Gempa Cianjur
Suasana Mencekam Gempa Cianjur, Enjot Lihat Orang-orang Terkubur Reruntuhan, Teriak Minta Tolong
Terungkap suasana mencekam saat musibah gempa Cianjur terjadi. Berikut cerita korban selamat dari gempa bumi tersebut.
Mereka berhasil ditarik oleh warga yang mendengar teriakannya dari puing-puing.
Seperti banyak penduduk desa lainnya, Enjot mati-matian menggali puing-puing mencari korban selamat, dan berhasil menyelamatkan beberapa orang.
Tetapi jalan yang terhalang dan jembatan yang rusak membuat pihak berwenang tidak dapat membawa alat berat yang diperlukan untuk memindahkan lempengan beton besar dan puing-puing lainnya.
Sepanjang hari, para kerabat meratap ketika mereka menyaksikan relawan menarik tubuh berlumpur dari bangunan yang hancur, termasuk seorang keponakan Enjot.
Tidak jauh dari rumah Enjot, gempa susulan memicu tanah longsor yang menimpa rumah salah satu kerabatnya dan mengubur tujuh orang di dalamnya.
Empat orang berhasil diselamatkan, tetapi dua keponakan dan seorang sepupu tewas.
Sementara itu, kata Enjot, di desa tetangga, saudara perempuannya, sepupu dan enam kerabat lainnya tewas ketika rumah mereka runtuh.
Dihadapkan dengan kehilangan nyawa yang begitu tiba-tiba, dan dibiarkan tanpa tempat tinggal, Enjot bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya.
Dia bersama ribuan orang lainnya kini tinggal di tenda atau tempat penampungan sementara yang didirikan oleh sukarelawan.
"Situasinya lebih buruk daripada yang muncul di televisi," ujar Enjot.
"Kami kelaparan, haus dan kedinginan tanpa tenda dan pakaian yang memadai, sementara tidak ada akses ke air bersih."
"Yang tersisa adalah pakaian yang saya kenakan sejak kemarin."
Sekarang, Enjot hanya bisa mengunjungi orang-orang terkasihnya yang dirawat di rumah sakit dan mencoba membangun kembali hidupnya yang hancur.
"Hidup saya tiba-tiba berubah," ucap Enjot.
"Saya terpaksa harus menjalaninya mulai sekarang."