Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Gandeng BRIN, Ewindo Berikan Bantuan Reaktor Pupuk Organik Bagi Petani Demi Pertanian Berkelanjutan

Ewindo bekerjasama dengan BRIN memberikan bantuan reaktor pupuk organik hayati kepada petani di Banyuwangi. Hal itu untuk kelestarian lingkungan.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Istimewa
Ewindo memberikan bantuan dan meresmikan penggunaan reaktor pupuk organik hayati kepada petani di Banyuwangi, Jawa Timur.  

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Perusahaan benih sayuran, PT East West Seed Indonesia (Ewindo), atau dikenal dengan Cap Panah Merah bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dalam kerja sama itu, Ewindo memberikan bantuan sekaligus meresmikan operasional dan pelatihan penggunaan reaktor pupuk organik hayati kepada petani di Banyuwangi, Jawa Timur.

Penyerahan bantuan dipusatkan di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Deputy Managing Director Ewindo, Afrizal Gindow, yang didampingi Director of Seed Operations Ewindo, Joko Sareh Utomo, Rabu (23/11/2022).

Pemberian bantuan dan pelatihan penggunaan reaktor pupuk organik hayati kepada petani di Banyuwangi ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility atau CSR) perusahaan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan.

"Selain untuk kelestarian lingkungan, melalui pertanian berkelanjutan ini kesejahteraan petani diharapkan akan semakin meningkat,” ujar Deputy Managing Director Ewindo, Afrizal Gindow.

Reaktor pupuk organik hayati ini dibangun Ewindo dengan tujuan menjadi salah satu pusat alih teknologi dan inovasi pertanian.

Hal ini sejalan dengan nilai perusahaan untuk memberikan hasil yang luar biasa melalui inovasi dan keunggulan operasional serta menjadi sahabat petani yang paling baik.

Katanya, Ewindo melalui petugas-petugas lapangannya akan selalu dekat dengan petani untuk membimbing dan mendorong agar menjadi petani sukses dan melayani petani apapun kondisinya

Seperti diketahui pertanian berkelanjutan adalah usaha pertanian yang memanfaatan sumberdaya lahan, air dan bahan tanaman untuk usaha produksi bersifat lestari, ekonomis dan menguntungkan.

Baca juga: Ketua TP PKK Bitung Rita Tangkudung, Belajar Inovasi dari Istri Walikota yang Tergabung di Apeksi

Baca juga: Profil Darwin Nunez, Striker Timnas Uruguay di Piala Dunia 2022, Bakal Tumbangkan Taeguk Warriors

Hal ini dibangun di atas tiga prinsip yaitu pertama pertumbuhan tanaman yang ditanam di tanah harus memperhatikan unsur kimia, fisika dan biologi tanah.

Terkait biologi tanah, diketahui banyak makhluk yang hidup di tanah sebagai media tumbuh tanaman.

Makhluk tersebut ada yang baik dan ada juga yang buruk yang menjadi penyebab penyakit.

Ekosistem akan bagus untuk mendukung pertumbuhan tanaman bila mahluk di tanah banyak yang berguna bagi tanaman.

Nah, pupuk organik hayati hasil kerjasama Ewindo dan BRIN, berisi mikrobia yang baik yang membantu pertumbuhan tanaman.

Foto Dok. Istimewa Ewindo memberikan bantuan dan meresmikan penggunaan reaktor
Ewindo memberikan bantuan dan meresmikan penggunaan reaktor pupuk organik hayati kepada petani di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Prinsip kedua yaitu mengambil apa yang dibutuhkan dari lahan dan kembalikan ke lahan apa yang tidak dibutuhkan.

Kemudian prinsip ketiga adalah pupuk organik hayati bukan sebagai pengganti pupuk kimia, namun sebagai komplemen.

Untuk diketahui, dalam produksi pertanian, tanaman memerlukan 16 unsur makro dan mikro.

Mikrobia yang ada dalam pupuk organik hayati nantinya akan membantu tanaman menyerap unsur-unsur yang sangat dibutuhkan tersebut.

Tidak hanya itu, mikrobia tersebut juga akan berfungsi membantu menyediakan dan melarutkan unsur kimia yang dibutuhkan tanaman, merombak polutan, menghasilkan zat pengatur tumbuh, asam-asam organik yang juga diperlukan tanaman, serta biopestisida.

Baca juga: Link Live Streaming Swiss vs Kamerun, Babak Penyisihan Grup G Piala Dunia 2022, Akses di Sini

Baca juga: Jaringan Air di Manado Sulawesi Utara Sudah Berusia Nyaris Setengah Abad

Alhasil, ketersediaan mikrobia di lahan pertanian akan meningkatkan hasil pertanian petani.

Berdasarkan pengujian, penggunaan pupuk organik hayati berhasil meningkatkan produksi cabai hingga 11 ton/ha.

Lebih besar dari produksi sebelumnya yaitu sembilan ton/ha. Selain itu, produksi padi naik menjadi 12 ton/ha.

Sementara jika tidak menggunakan pupuk organik hayati produksinya hanya delapan ton/ha.

Kenaikan produksi ini diantaranya dipicu oleh ketahanan tanaman terhadap tekanan lingkungan dan penyakit yang meningkat pasca diberikan pupuk organik hayati.

petani di Banyuwangi, Jawa Timur. 
Ewindo memberikan bantuan dan meresmikan penggunaan reaktor pupuk organik hayati kepada petani di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Sebagai awalan, Ewindo akan memberikan pelatihan pembekalan penggunaan reaktor kepada petani.

Pelatihan akan langsung diberikan oleh Sunardi, Genetic Resources Manager Ewindo, yang nantinya akan dilanjutkan dan dimonitor oleh tim Seed Operations Ewindo

Lebih lanjut, Afrizal menjelaskan bahwa Ewindo akan terus mengawal dan mendampingi petani hingga meraih sukses penanaman dan memetik hasil panen yang optimal.

Perusahaan juga menyediakan wadah komunkasi dan diskusi untuk menyelesaikan masalah baik teknis maupun non teknis yang dihadapi petani. 

Baca juga: RENUNGAN MALAM - 2 Korintus 4:6 Hati yang Terang dan Bercahaya

Baca juga: Pemkot Manado Sulawesi Utara Raih Penghargaan STBM Award 2022 dari Kementerian Kesehatan

“Melalui bantuan ini serta penggunaan benih sayuran unggul yang dikembangkan Ewindo, kami berharap perekonomian dan kesejahteraan petani dapat semakin meningkat dan bersama-sama memajukan kegiatan pertanian khususnya pertanian hortikultura secara berkelanjutan,” jelas Afrizal Gindow.(*)

Baca berita lainnya di: Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved