Bolsel Sulawesi Utara
Gelar Simposium Maleo, Dispar Bolsel Sulawesi Utara Kolaborasi dengan WCS-IP, hingga BRIN
Pemkab Bolsel menggelar simposium maleo untuk memperingati Hari Maleo Nasional. Dalam simposium tersebut terungkap status perlindungan maleo senkawor.
Penulis: Indra Wahyudi Lapa | Editor: Isvara Savitri
“Nah, ancaman burung maleo antara lain terjadinya alih fungsi lahan, degradasi lahan/hutan, perburuan, pengambilan telur, terjadi abrasi pantai/sungai, nesting ground tertutup tumbuhan pengganggu, terputusnya koridor/jelajah, dan adanya predator alami,” ucap Askhari Dg Masikki.
Selanjutnya, Kepala Balai TNBNW, Supriyanto, juga memaparkan keberadaan burung maleo di dalam kawasan taman nasional.
“Sebaran lokasi peneluran maleo di TNBNW terdapat di delapan lokasi, enam lokasi aktif lima di antaranya sudah dikelola, di Tambun, Muara Pusian, Hungayono, Pohulongo, dan Tumokang/Matayangan,”
“Satu lokasi belum dikelola yaitu di Pilomanua, dua lokasi tidak aktif di Sinondu dan Leda-leda,” ungkap Supriyanto.
Diketahui, dalam simposium menyemarakkan Hari Maleo Sedunia yang jatuh pada 21 November 2022, diikuti lebih dari 198 orang peserta.
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Cianjur Rabu Siang, Berpusat di Darat, Skala MMI Gempa III-IV
Baca juga: Terungkap Saldo Rekening Ajudan Ferdy Sambo, Capai Rp 662 Juta, Gaji Sebulan Polisi Disoroti
Pembicara utama ada drh Indra Eksploitasia MSi, Direktur KKHSG Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Marcy Summer, Direktur dan Co-Founder ALTo; drh Supriyanto, Kepala Balai TNBNW; Marc Argeloo, Naturalist dan Peneliti Maleo; Pramana Yudha, Dosen Universitas Atmajaya dan Presiden IdOU; dan Alfons Patandung, WCS-IP.
Sedangkan sebagai narasumber lainnya adalah Askhari Dg Masikki, Kepala BKSDA Sulut; Hasmar, Kepala BKSDA Sulteng; Abdul Rajab, Kepala Bidang PTNW I Saluki BBTN Lore Lindu; Kadek Wijayanto, Ketua Forum Pengelolaan Koridor Hidupan Liar Tanjung Binerean; Vivi Megayanti Tan Oga, Aliance for Tompotika Conservation (ALTo); Yusuf Wahil, Kelompok Jaga Maleo Sulawesi Barat; Dr John S Tasirin MScF, Dosen Universitas Sam Ratulangi; dan M Andre Rofiansyah, Lawalata IPB.
Sebagai penyanggah ada Prof Dr Dewi Malia Prawiradilaga MSc, Dr Titiek Setyawati MSc dan Dr John S Tasirin MScF.
Sedangkan sebagai moderator adalah Hanom Bashari, Danny Albert Rogi, dan Debby Mano.(*)