Manado Sulawesi Utara
Andrei Angouw Dukung Penuh Program Pengendalian Banjir di Manado Sulawesi Utara
Manado akan mendapatkan anggaran Rp 3 triliun untuk program pengendalian banjir. Anggaran tersebut didapat dari dana pinjaman ke Bank Dunia.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Satu lagi proyek jumbo hadir di Manado, Sulawesi Utara.
Yakni proyek pengendali banjir yang memakan anggaran Rp 3 triliun.
Wali Kota Manado, Andrei Angouw, mengatakan seluruh jajarannya mendukung penuh program ini.
"Kami dukung penuh, seluruh jajaran, dari Andrei Angouw hingga lurah dan kepala lingkungan," katanya, Selasa (22/11/2022).
Menurut dia, program itu sangat positif bagi warga Manado.
Pemkot Manado tentu akan berupaya mencari solusi masalah pembebasan lahan.
Anggota DPRD Manado, Franklin Sinjal, menilai proyek pengendalian banjir di tiga sungai di Manado bernilai Rp 3 triliun patut diawasi semua pihak.
"Ini proyek besar, jadi patut diawasi oleh yudikatif, pers serta warga, jangan sampai dananya menguap," katanya.
Salah satu yang harus diawasi adalah proses ganti rugi bagi warga di tepi tiga sungai.
Harus dipastikan bahwa proses ganti rugi berjalan sesuai aturan.
Baca juga: Peran 7 Tersangka dalam Kasus Gadis ABG di Sulawesi Utara yang Digunduli dan Dianiaya
Baca juga: Gelar Sosialisasi dan Simulasi SIAKBA, KPU Kepulauan Talaud Umumkan Pendaftaran PPK dan PPS
"Kan ada acuannya, yakni nilai NJOP dan lainnya. Jadi harus dipastikan agar berjalan sesuai aturan, jangan ada penyimpangan," katanya.
Selain pengawasan, butuh transparansi.
Semua aspek tentang proyek itu harus transparan.
"Siapa dinas atau pihak yang mengelola pekerjaan itu dan lainnya, harus transparan," katanya.
Dia menilai proyek tersebut bertujuan positif, yakni mengendalikan banjir di Manado.

Proyek itu harus didukung.
"Namun harus kita awasi agar berjalan sesuai aturan agar nantinya bermanfaat bagi rakyat," katanya.
Proyek pengendalian banjir Kota Manado, Sulut, diperkirakan bakal menelan anggaran triliunan rupiah.
Ketimbang menggelontorkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pemerintah memanfaatkan bantuan berupa pinjaman dana dari Bank Dunia.
"Anggarannya (Proyek pengendalian banjir Kota Manado) dari Bank Dunia. Berapa jumlahnya masih dihitung," kata I Komang Sudana, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I, akhir pekan lalu kepada tribunmanado.co.id di Kantor Dinas PUPR Sulut di sela Pencanangan Hari Bakti ke-77 PU.
Baca juga: Tingkatkan TKDN di Sektor Ketenagalistrikan, PLN Gelar Locomotion 2022
Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Pemkab Minsel, BPKP Sulawesi Utara Beri Bimtek Penggunaan Aplikasi FMIS
Proyek pengendalian banjir ini dengan cara menata bantaran sungai di sejumlah Sungai Kota Manado, misalnya dibangun talud, dan jalan inspeksi.
Sejauh ini proyek tersebut fokus pada tiga lokasi, yakni Sungai Tondano, Sungai Tikala, dan Sungai Sario.
I Komang Sudana mengatakan, proyek ini merupakan lanjutan karena sebelumnya sudah ada bagian proyek dikerjakan.
"Kalau Sungai Tondano itu dari hilir sampai 7,2 kilometer panjangnya," katanya.
Pengerjaan pun dilakukan bertahap.

Hingga akhir tahun ini, pemerintah berupaya membebaskan lahan di bantaran sungai-sungai tersebut.
"Sungai Tondano dan Sungai Tikala sudah penetapan lokasi," katanya.
Nantinya akan ada pengukuran dari ATR/BPN terkait lahan yang akan dibebaskan.
Data yang diperoleh tribunmanado.co.id dari dokumen perencanaan yang ada di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Sulut, proyek lima sungai ini membutuhkan dana triliunan rupiah.
Total konstruksi pembangunan pengendali banjir mencapai Rp 1,9 triliun, sementara untuk pembebasan lahan diperkirakan menembus Rp 1,2 triliun.
Baca juga: Proyek Pengendalian Banjir Manado Sulawesi Utara Senilai Rp 3 Triliun, Franklin: Perlu Pengawasan
Baca juga: DKPP Wanti-wanti KPU Sulawesi Utara Soal Perekrutan PPK dan PPS
Kemudian, total dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3,1 triliun.
Proyek ini sesuai perencanaan akan digarap pada tahun 2022-2024.(*)