Bursa Capres
Politisi NasDem Sebut Isu Intoleran yang Disematkan ke Anies Baswedan Merupakan Framing
Dinamika menjelang penetapan calon presiden semakin terasa. Terutama terkait tiga figur yang selalu masuk tiga besar
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Dinamika menjelang penetapan calon presiden semakin terasa. Terutama terkait tiga figur yang selalu masuk tiga besar saat dilakukan survei oleh berbagai lembaga survei. Yakni, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Keberadaan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus diterpa isu miring karena dianggap sosok yang intoleran.
Karena itu, dia dianggap tak layak maju sebagai calon presiden 2024.

Menaggapi hal itu, Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie atau Gus Choi mengatakan bahwa isu Anies sebagai sosok yang intoleran merupakan framing dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"(Anies intoleran) karangan mereka, ciptaan mereka, framing dari mereka," kata Effendi saat dikonfirmasi, Selasa (15/11/2022).
Effendi menuturkan bahwa munculnya isu itu lantaran lawan politik Anies kini bingung mencari kesalahan yang disebut tak ditemukan.
Baca juga: Anies Baswedan Bahas Sosok Cawapres untuk Pilpres 2024, Singgung Nama Jenderal Andika Perkasa
Baca juga: Squad Prancis Piala Dunia 2022, Dua Pemain Baru Dipanggil Deschamps, Putra Legenda Les Blues Masuk
Hasilnya, mereka membuat fitnah mengenai isu intoleran.
"Mereka mencari kelemahan Anies nyaris gak ditemukan. Akhirnya bikin fitnah. Ironisnya, hal yang salah diikuti yang lain," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Aktivis dan Politisi Nasional, Ferdinand Hutahaen menanggapi soal masuknya nama Anies Baswedan menjadi calon presiden yang diusung dari Partai NasDem.
Dia menuding Eks Gubernur DKI Jakarta itu punya jejak kotor politik identitas.
"Kalau kita ingin mencintai bangsa ini calonkan negarawan yang berpikir bagaimana memang ingin membenahi bangsa ini dan jangan mencalonkan orang orang dan sosok sosok yang jejak politik yang kotor dengan politik identitas," kata Ferdinand dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Ferdinand menuturkan bahwa politik identitas yang semakin memanas merupakan ancaman nyata di dalam Pemilu 2024.
Karena itu, dia meminta agar Surya Paloh tak mencalonkan figur yang justru memiliki jejak kotor dalam politik identitas.
"Karena ancaman kita itu sekarang adalah politik identitas yang semakin memanas dan semakin menghangat dan berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat dan ini akan menjadi benturan konflik horizontal di tengah masyarakat kita. Kalau elite politik kita cinta dengan bangsa kita maka harus dicegah. Hentikan dong mengusung pion yang justru akan menjadi bertempur dan petarung di lapangan," ungkapnya.
Ferdinand juga meminta agar para elite politik untuk bisa mencalonkan sosok-sosok yang mencintai bangsa.