Profil Polisi
Profil Kanit Tipidter Polresta Manado Marudut Pasaribu, Merantau hingga Jadi Polri, Pernah Densus 88
Profil Kanit Tipidter Polresta Manado Marudut Pasaribu, Merantau hingga Jadi Polri, Pernah Densus 88
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Tahun 2005, dia dilebur di Densus 88 Sub Intel sampai tahun 2011.
Setelah itu karena sudah tidak ada Densus 88 per rayon, kemudian dileburkan ke Submit Ranmor Polda Sulut.
Dari situ dia ditugaskan ke daerah Kepulauan Talaud, 6 bulan berikut dipindahkan ke Sabraha Polda Sulut, kemudian dipindahkan lagi ke Sangihe Lalu kembali bertugas di Sabhara
Tahun 2016, Pasaribu tes sekolah perwira, lulus dan langsung menjabat panit tipikor polda sulut, kemudian dipindahkan ke polsek malalayang, lalu pindah ke ke polsek tikala jadi kanit reskrim.
Tahun 2021 jadi kapolsek pineleng, lalu pindah ke kanit 4 polresta manado sampai sekarang. (Ren)
• Hasil Pertandingan Porprov Sulawesi Utara Cabor Sepak Bola Sabtu 12 November 2022
Tentang Densus 88
Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan terorisme di Indonesia.
Mengutip dari tribatanews.kepri.polri.go.id, Densus 88 adalah pasukan yang dilatih secara khusus dalam menangani berbagai macam teror, satu di antaranya yaitu teror bom.
Sementara itu, mengutip dari jateng.polri.go.id, Densus 88 memiliki tugas dan peran penting.
Tugasnya adalah menyelenggarakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana teror serta mengembangkan informasi tentang keberadaan dan aktivitas setiap orang/unsur masyarakat yang dipandang merupakan jaringan atau berpotensi dijadikan sebagai jaringan kegiatan terorisme Internasional dalam pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan Instansi terkait.
Lalu bagaimana sejarah pembentukan Densus 88?
Sejarah Pembentukan Densus 88 Antiteror
Dikutip dari tribatanews.kepri.polri.go.id, berikut sejarah pembentukan Densus 88 Antiteror:
Awal mula Densus 88 dirintis oleh Kombespol Gories Mere (Jendral asal Flores-pelosok Timur Indonesia).
Kemudian, satuan tersebut pada 24 Agustus 2004 diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani.