Sidang Bharada E
Empat Poin Kesaksian Saksi Sopir Ambulans: Curiga Setelah Lihat Brigadir J dan Disuruh Jangan Pulang
Empat Poin Kesaksian Saksi Sopir Ambulans, Ahmad Syahrul. Disuruh Cek Nadi Brigadir J dan Disuruh Jangan Pulang.
Sementara denyut nadi yang diperiksa oleh Ahmad adalah bagian tangan kiri Brigadir J.
Namun denyut nadi Brigadir J disebutnya sudah tidak ada.
"Saya disuruh salah satunya anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya," ujarnya.
Meski telah dipastikan, Ahmad mengaku beberapa anggota Propam Polri menyuruhnya untuk kembali mengecek denyut nadi Brigadir J.
Hal ini, katanya, dilakukan untuk memastikan Brigadir J masih hidup atau tidak.
"Saya bilang ke bapak-bapak lokasi 'izin pak sudah tidak ada', 'pasti mas?' 'pasti pak," ujar Ahmad saat ditanya Wahyu.
Bahkan pengecekan pun masih dilakukan oelh beberapa anggota Propam Polri tersebut.
"Lalu dicek kembali (kondisi nadi Yosua) oleh bapak-bapak di lokasi," jelasnya.
Jasad Brigadir J Masih Kenakan Masker Hitam dan Baju Putih
Ahmad juga menceritakan apa saja yang dikenakan Brigadir J seusai dieksekusi di rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dirinya mengatakan Brigadir J masih mengenakan masker berwarna hitam dan baju putih saat ia sampai di lokasi.
"Masih pakai baju putih dan wajahnya ditutupin sama masker," kata Ahmad.
"Wajahnya ditutupi masker. Warna?" tanya Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santosa.
"Warna hitam, Yang Mulia," jawab Ahmad.

Pada saat itu, Ahmad juga tidak mengetahui identitas dari jenazah tersebut yang ternyata adalah Brigadir J.