Sulawesi Utara
Anak Buah Gubernur Sulawesi Utara Kibarkan Bendera Putih, Tak Berdaya Atasi Kelangkaan Solar
Kelangkaan solar masih terus terjadi di Sulawesi Utara. Beberapa instansi sudah pusing karena masalah ini tak kunjung selesai.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Masalah kelangkaan BBM jenis solar tak kunjung tuntas.
Pemprov Sulawesi Utara pun kehabisan cara mengatasi kelangkaan tersebut.
Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulut, bahkan sudah mengibarkan bendera putih kalau bicara masalah solar.
Kepala Dinas ESDM Sulut, Fransiskus Maindoka, beralasan meski label dinasnya itu menyangkut energi, namun kewenangan soal itu mereka tak punya lagi.
"Tidak bisa apa-apa, kewenangan ESDM sudah ditarik kementerian sesuai UU Nomor 23," ujarnya kepada Tribunmanado.co.id.
Dulunya, kata Fransiskus Maindoka, ESDM punya bidang terkait minyak dan gas (migas), kini sudah tak ada lagi.
Justru kalau bicara BBM di Pemprov Sulut sudah diserahkan ke Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Sulut.
"Tapi di daerah, BBM itu sudah ditangani sekretariat daerah lewat biro perekonomian," ujarnya.
Meski begitu, Dinas ESDM masih dilibatkan dalam Tim Pemantauan BBM.
Tim itu melibatkan aparat kepolisian, Satpol PP, dan Pertamina.
Baca juga: DPRD Sulawesi Utara Beber Sosok Middle Man di Kasus Solar: Negara Jangan Kalah Sama Oknum
Baca juga: Arti Mimpi Sakit Hati, Pertanda Bagi Seseorang Mengalami Kesulitan tapi Akan Lebih Bijaksana
Soal penindakan pun jadi domain aparat kepolisian.
Apalagi kata Fransiskus Maindoka, Kapolda Sulut yang baru ingin mengatasi masalah ini.
Itu terungkap saat rapat koordinasi berasama di Polda Sulut.
"Semoga Kapolda baru bisa mengatasi masalah ini. Ditemukan siapa yang back up ini?" bebernya.
Setali tiga uang Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulut.
