Hari Reformasi Gereja
Apa Itu Reformasi Protestan? Awal Mula Pecahnya Agama Kristen Menjadi Beberapa Aliran
Reformasi Protestan adalah pergolakan agama, politik, intelektual, dan budaya pada abad ke-16 atas Gereja Katolik yang akhirnya melahirkan Protestan.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Reformasi Gereja Martin Luther
Sebelum Martin Luther, sebenarnya terdapat banyak tokoh yang telah mencoba mereformasi Gereja Katolik, seperti John Wycliffe, Peter Waldo, dan Jan Hus.
Akan tetapi, para sejarawan menganggap bahwa titik awal dimulainya reformasi adalah ketika Martin Luther memaku selembar kertas yang berisi 95 kritik terhadap otoritas Gereja Katolik.

Aksi ini dilakukan di depan sebuah gereja di Wittenberg, Jerman, pada 31 Oktober 1517.
Saat itu, Martin Luther dikenal sebagai seorang biarawan dan dosen di sebuah universitas di Wittenberg.
Pada 1521, Luther dipanggil ke hadapan Dewan Worms dan secara resmi dikucilkan oleh Gereja Katolik.
Tidak hanya itu, Dewan Worms mengutuk aksi Luther dan melarang warga Kekaisaran Romawi Suci untuk membela ataupun menyebarkan gagasan-gagasannya.
Atas perlindungan Frederick III, Luther kemudian menerjemahkan Alkitab dari bahasa latin ke bahasa Jerman.
Alhasil, legitimasi para imam Katolik pun terancam karena orang-orang tidak perlu bergantung padanya untuk menafsirkan Alkitab.
Serangkaian perang antara Gereja Katolik Roma dan reformis Protestan pun pecah antara 1524-1648.
Pada akhir reformasi, Lutheranisme telah menjadi agama di sebagian besar wilayah Jerman, Skandinavia, dan Baltik.
Reformasi Protestan di Eropa
Jerman adalah rumah bagi sebagian besar tokoh reformis Protestan.
Bahkan di setiap negara bagian yang memeluk Protestan memiliki tokoh reformis sendiri.
Bermula pada 1517 di Jerman, gelombang Reformasi Protestan kemudian meluas ke seluruh benua Eropa hingga mencapai puncaknya pada 1545 dan 1620.