Sulawesi Utara
Cuaca Ekstrem Landa Sulawesi Utara, BMKG: Pengaruh Siklon Tropis Nalgae
Beberapa hari belakangan cuaca ekstrem melanda Sulawesi Utara. Menurut Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado hal itu karena siklon tropis nalgae.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Cuaca ekstrem terjadi di Sulawesi Utara.
Pasalnya, belakangan ini hujan dan angin melanda hingga mengakibatkan beberapa wilayah di Sulawesi Utara dilanda banjir dan tanah longsor.
Terkait hal itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulut, Ben Arther Molle memberikan penjelasannya.
Menurutnya, saat ini Sulut memasuki awal musim hujan.
Dari hasil pantauan, hal tersebut merupakan dampak dari beberapa dinamika atmosfer yang ada.
"Salah satunya yang pengaruh bibit siklon yang terjadi dan tumbuh di wilayah Samudera Pasifik dan hari ini juga sudah menjadi siklon tropis nalgae," jelasnya kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (27/10/2022).
Lanjut Molle, siklon tropis nalgae, secara garis besar yaitu menarik garis udara yang ada di sekitarnya dari Laut China Selatan, Samudera Hindia, dan Laut Banda, dan Laut Sulawesi.
"Ini yang membentuk pola-pola konvergensi udara atau pola angin, karena angin akan bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah, dan saat ini berada di siklon tropis tersebut," jelasnya.
Dia pun melihat bahwa di Sulut beberapa hari ini terjadi konvergensi udara dan akan memperlambat pertumbuhan awan karena terjadi penumpukan massa udara, di suatu wilayah.
"Ini dominan terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Sitaro. Untuk seluruh Sulawesi Utara yang ada di daratan lebih dominan adanya belokan angin dan ini yang memperlambat massa udara," jelasnya.
Baca juga: Cuma 2 Langkah, Begini Cara Membuat Sambal Pete Teri Medan, Paling Nikmat dengan Nasi Putih Hangat
Baca juga: Jadwal Liga Italia Torino vs AC Milan: Rossoneri Akan Dapat Perlawanan Ketat Il Toro, Pobega Kunci
Diterjang Ombak Saat Melaut, Perahu Warga Karatung Terdampar di Pantai Lalue Talaud Sulawesi Utara
Akibat dihantam ombak, Satu Unit Perahu Jaring (Pajeko) milik warga Desa Karatung Tengah hanyut dan terdampar di pesisir pantai Desa Lalue Kecamatan Esang Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Diketahui Perahu naas tersebut milik dari Frangky Sirih Warga Desa Karatung Tengah yang sempat dinyatakan hilang kontak sejak Kamis (27/10/2022) kemarin dan ditemukan Jumat (28/10/2022) subuh.
Setelah beberapa jam terombang-ambing dilautan, akhirnya perahu berserta para anak buah kapal ditemukan selamat dan terdampar dipesisir pantai desa Lalue.
Kades Desa Laluhe an Rudyanto dalam keteranganya membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Kami warga desa dan aparat Beserta TNI Polri langsung melakukan evakuasi dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Langsung melakukan koordinasi dengan Keluarga dari si pemilik Kapal tersebut dan menyampaikan dimana para Anak buah kapal dalam keadaan selamat," sebutnya.
Diketahui dalam beberapa hari ini, keadaan laut di perairan kepulauan talaud tidak baik akibat cuaca buruk.
Ombak serta angin kencang terus terjadi di perairan Talaud dan sangat membahayakan para nelayan jika memaksa untuk melaut.
Baca juga: Motor Baru Honda Monkey, Unik dan Ikonik
Baca juga: Info Wisata Manado dan Sekitarnya: Dinas Pariwisata Bolmut Gelar Festival One Day at Tinangoha
Pemerintah kabupaten Talaud telah mengeluarkan himbauan untuk sementara tidak diperbolehkan melaut lantaran cuaca buruk.(*)
(Tribunmanado.co.id/Rhendi Umar/Ivent Mamentiwalo)