Manado Sulawesi Utara
Polresta Manado Dukung Pulau Mantehage Sulawesi Utara Menjadi Pulau Energi
Polresta Manado mendukung penuh sosialisasi PLTS oleh Dewan Energi Mahasiswa Indonesia Sulut. Harapannya PLTS bisa membawa dampak positif bagi warga.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dewan Energi Mahasiswa Indonesia Sulawesi Utara melaksanakan Sosialisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Mantehage, Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu (22/10/2022) lalu.
Hal ini yang menjadi dasar dari pemuda dan Dewan Energi Mahasiswa Indonesia Sulut untuk mengabdi kepada masyarakat melalui Program Desa Energi.
“Kami ingin masyarakat memanfaatkan energi terbarukan dengan melakukannya secara mandiri,” ujar Ketua Dewan Energi Mahasiswa, Erwin Damanik.
Lanjut dia, di Pulau Mantehage saat ini hanya bisa menikmati listrik PLN selama enam jam, sehingga pihaknya hadir di desa tersebut.
“Dengan adanya PLTS di sini akan membawa dampak bagi warga terutama air bersih,” terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Wori, Ipda Nicky Winerungan, mendukung penuh langkah yang dilakukan mahasiswa.
"Ini merupakan langkah yang sangat baik, kami dari Polresta Manado mendukung penuh Pulau Mantehage menjadi pulau energi," jelasnya.
Terpisah, Hukum Tua Desa Bango, Sayuwin Manopo, mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa soal energi terbarukan tersebut.
Menurutnya, ini sangat membantu karena akan dibuat secara mandiri nantinya oleh masyarakat yang tentunya melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh Dewan Energi Mahasiswa.
Staf Khusus Bupati Minut Bidang SDM Terbarukan, Victor Malonda, mengapresiasi yang sudah dilakukan oleh Dewan Energi Mahasiswa tersebut.
“Saya akui kebutuhan listrik dan air bersih di pulau mantehage masih sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah,” tuturnya.
Dia menambahkan, sudah ada niat baik dari Bupati Minut, Joune Ganda, untuk mewujudkan hal ini karena ada fasilitas pendidikan dan kesehatan.
“Rencananya minggu depan akan ada pertemuan dengan bupati untuk merealisasikan program ini,” tandasnya.
Jalur Dermaga Pulau Mantehage Sulawesi Utara Butuh Diperpanjang, Frans: Air Surut, Kapal Kami Kandas
Baca juga: Sopir Truk Tidur di Mobil Demi Dapat BBM Jenis Solar di SPBU Amurang Sulawesi Utara
Baca juga: Glow Up dengan Produk BPOM di Annabelle Shop itCenter Manado
Jalur dermaga kapal menjadi kebutuhan pokok warga Pulau Mantehage, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Namun, saat ini jalur dermaga sudah banyak roboh.
Bahkan jika air surut, kapal hanya bisa berhenti di jarak 200 meter dari desa.
Elfianus Frans, seorang kru kapal, berharap agar jalur dermaga bisa diperpanjang.
"Kalau boleh diperpanjang, karena kami sulit saat air surut. Kapal kami kandas, terpaksa kami berusaha cari mengantar sampai ke dermaga," jelasnya.
Menurutnya, sejauh ini belum ada upaya lanjut dari pemerintah untuk membangun jalur dermaga ini.
"Sejauh ini belum ada, kami berharap kebutuhan kami saat ini bisa diperhatikan pemerintah," jelasnya.

Krisis Listrik dan Air Bersih
Air bersih dan listrik menjadi kebutuhan pokok masyarakat, termasuk di Pulau Mantehage.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di Desa Mantehage hanya bisa menikmati listrik selama enam jam, pada pukul 17.00-01.00 Wita.
Soal kebutuhan air bersih untuk diminum, warga mengaku harus mengambil dari Kota Manado menggunakan kapal.
Dari pantauan Tribunmanado.co.id, rata-rata warga di setiap desa memiliki sumur.
Namun air dari sumur terasa asin.
Alhasil, air dari sumur hanya digunakan untuk mencuci pakaian dan peralatan makan, mandi, dan lainnya.
Baca juga: Tips Rumah Tangga Harmonis ala Ustaz Solmed dan April Jasmine
Baca juga: Bapemperda DPRD Kotamobagu Sulawesi Utara Bahas Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah
Di sisi lain, Desa Tangkasi memiliki mesin pompa dan penyulingan air dari sumur yang merupakan bantuan dari pemerintah.
Sayangnya, mesin tersebut sekarang sudah tidak berfungsi.
Hukum Tua Desa Tangkasi, Laurensi Tataung, mengaku sangat merindukan hadirnya air bersih dan listrik 24 jam, mengingat profesi masyarakat rata-rata bekerja sebagai nelayan.
"Biasanya hasil tangkapan ikan, mereka kan butuh es, tapi karena listrik cuma 6 jam ini menjadi kesulitan bagi kami," jelasnya.
Dia pun berharap pemerintah dapat memperhatikan tersedianya energi listrik untuk membantu warga.
"Kebutuhan ini yang kami rindukan sejak lama, berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada kami," jelasnya.
Diketahui Pulau Mantehage atau Manterau merupakan salah satu pulau di Kabupaten Minahasa Utara.

Dari Manado menuju Mantehage butuh perjalanan laut sekitar 1,5 jam menggunakan perahu motor dengan kapasitas penumpang 20-40 orang.
Rute perjalanan melewati Pulau Bunaken dan Manado Tua.
Pulau ini memiliki empat kampung atau desa, yaitu Desa Tangkasi, Buhias, Tinongko, dan Bango yang dikelilingi oleh mangrove atau pohon bakau serta daerah terumbu karang yang cukup luas.(*)