Nasional
Fakta Berdirinya Masjid Istiqlal, Dibangun Selama 17 Tahun, Dirancang oleh Anak Seorang Pendeta
Masjid Istiqlal menjadi salah satu tempat ibadah sekaligus tempat wisata religi populer di Indonesia.
Selanjutnya, pada 7 Desember 1954 berdiri Yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.
Lantas, H. Tjokroaminoto menyampaikan rencana pembangunan masjid pada Presiden Soekarno dan ternyata mendapatkan sambutan hangat.
Setelah mendapat restu dari presiden, mulai diadakan sayembara maket Masjid Istiqlal.
Soekarno sendiri menjadi ketua dewan juri sayembara maket Masjid Istiqlal.
3. Simbol kerukunan umat beragama
Masjid Istiqlal merupakan simbol kerukunan umat beragama karena berada di seberang Gereja Katedral, tempat ibadah umat Katolik.
Penentuan lokasi ini diputuskan oleh Presiden Soekarno dengan tujuan memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.
Perdebatan antara Presiden Soekarno dengan Wakil Presiden pertama RI, Moh. Hatta, muncul akibat penentuan lokasi.
Soekarno mengusulkan lokasi pembangunan di bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dan Taman Wilhelmina yang terletak di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral, dan Jalan Veteran.
Sementara itu, Hatta menyarankan lokasi pembangunan masjid terletak di tengah-tengah, yaitu di Jalan Thamrin yang pada saat itu dikelilingi kampung-kampung. Ia juga menganggap pembongkaran benteng Belanda tersebut akan memakan dana yang tidak sedikit.
4. Arsitek non-Muslim
Fakta menarik lainnya adalah arsitek Masjid Istiqlal yang ternyata seorang non-Muslim.
Dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (22/02/2021), Soekarno mengadakan sayembara untuk mencari arsitek Masjid Istiqlal pada 1955.
Dari 30 peserta, terjaring 22 kandidat yang kemudian mengerucut menjadi lima finalis.
Pada Juli 1955, dewan juri yang diketuai Soekarno menetapkan Friedrich Silaban sebagai arsitek Masjid Istiqlal.