Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Mahfud MD Ungkap Kengerian dari Isi Rekaman CCTV Saat Tragedi Kanjuruhan, Sebut Semprot Mati
Mahfud MD mengungkap kengerian dari isi rekaman CCTV saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Menurut Mahfud, peluang munculnya tersangka baru bergantung pada penyidikan kepolisian.
Apalagi, masyarakat sudah banyak yang memberikan masukan siapa saja yang patut dijadikan tersangka.
“Setiap hari ada di televisi, ada di koran, jadi soal tersangka baru itu mungkin saja (ada),” jelas Mahfud.
Kendati demikian, kata Mahfud, penetapan tersangka baru itu tidak boleh dipaksakan.
Polisi dalam menetapan tersangka harus sesuai dengan hukum acara.
“Menurut kami, kami sudah menulis di laporan tebal itu, tapi kami tahu bahwa polisi lebih tahu untuk mencari itu, caranya, karena polisi punya senjata hukum acara,” jelas Mahfud.
Siapa aktor di balik tragedi Kanjuruhan?
Hingga saat ini belum terungkap aktor di balik Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Meski polisi telah menetapkan enam tersangka terkait tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.
Keenam tersangka itu merupakan aktor di lapangan, seperti Panitia Penyelenggara (Panpel), dan aparat kepolisian.

"Aremania dan keluarga korban gelisah karena orang yang dihukum hanya orang-orang di lapangan. Siapa aktor di balik ini? Siapa yang harus bertanggung jawab?" ucap Andi Irfan, Sekjen Federasi KontraS kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (15/10/2022).
Lebih lanjut, Tim Gabungan Aremania (TGA) dan KontraS menilai tragedi Kanjuruhan dilakukan secara sistematis dan struktural.
TGA telah menghimpun keterangan dari korban, keluarga korban, Panpel, petugas keamanan, manajemen Arema FC, ahli kesehatan dan forensik, dan sebagainya.
Andi Irfan menegaskan tragedi Kanjuruhan bukan kerusuhan, tetapi aksi kekerasan berlebihan yang sengaja oleh polisi dan TNI secara terstruktur dan sitematis.
Dalam video viral yang beredar, ada perwira polisi yang memberi komando untuk menembakkan gas air mata ke arah tribun.