Vladimir Putin Gertak NATO, Kerahkan Pesawat Pembom Supersonic, Siap Menyerang
Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan 11 pesawat pembom ke kawasan perbatasan NATO.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Vladimir Putin Presiden Rusia rupanya sudah muak dengan NATO yang selalu membantu Ukraina.
Memang beberapa negara yang masuk anggota NATO beberapa kali memberikan bantuan, termasuk peralatan tempur.
Lantaran itu, Vladimir Putin marah dan mengerahkan pesawat tempur ke kawasan perbatasan NATO.
Baca juga: Rusia Pakai Rudal Serang Ukraina, Vladimir Putin: Tidak Mungkin Lagi Membiarkan Kejahatan

Berita Terbaru Rusia kali ini aksi Presiden Rusia Vladimir Putin di perang Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menurut data satelit Planet Labs milik situs pengecekan fakta Norwegia Faktisk.no, putin sudah mengerahkan 11 pesawat pembom ke kawasan perbatasan NATO.
Rabu (12/10/2022) Faktisk.no mengungkap tujuh pembom strategis Tu-160 dan empat pesawat Tu-95 milik militer Moskow disusun secara berjajar di pangkalan udara Engel yang hanya memiliki jarak 20 mil dari perbatasan Norwegia.
Penumpukan senjata nuklir di pangkalan udara itu sengaja dilakukan Putin sebagai bentuk gertakan pada NATO, yang secara aktif telah membantu meningkatnya pertahanan Kiev di tengah ketegangan invasi Rusia di Ukraina.
Baca juga: Kebijakan Vladimir Putin Tak Bikin Amerika Serikat Khawatir, Joe Biden dan NATO Siap
Sebelum ketegangan ini pecah, Rusia telah lebih dulu mengeluarkan peringatan apokaliptik ke Barat maupun Ukraina. Namun peringatan tersebut justru diacuhkan. Alasan ini yang membuat Putin mengambil langkah lebih lanjut dalam menekan Barat.
Aksi serupa sebelumnya juga pernah dilakukan Rusia pada awal bulan ini dengan meletakan beberapa pesawat pembom di pangkalan udara dekat perbatasan Finlandia, dikutip dari The Sun.
Meski ancaman yang dilakukan Putin berpotensi besar meningkatnya kekhawatiran Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) atas ancaman perang nuklir.
Baca juga: Vladimir Putin Nyatakan Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk, dan Donetsk Resmi Bagian Rusia
Vladimir Putin Buang Dolar Amerika, Gunakan Rubel dan Yuan dalam Transaksi Gas dengan China.(AFP)
Namun hal tersebut tak lantas membuat NATO mundur justru usai melakukan rapat tertutup aliansi ini menegaskan untuk terus meningkatkan kesiapan melawan Rusia dengan menggelar rencana latihan nuklir bersama.
Berbeda dari aksi penumpukan senjata sebelumnya, kali ini Rusia menggunakan senjata unggulannya seperti Jet Tu-160, sesuai namanya pembom supersonic ini didesain mampu melaju dengan kecepatan maksimum 2,05 atau 2.220 kilometer per jam, serta mampu terbang dengan ketinggian maksimal 15.000 meter atatu 49.200 kaki.
Uniknya jet pembom ini dapat bermanuver hingga 12.300 kilometer tanpa melakukan pengisian bahan bakar selama penerbangan. Untuk kapasitas bom, Jet Tu-160, memiliki dua peluncur yang masing-masing bisa memegang enam rudal seberat 40.000 kg.
Tak hanya itu Tu-160 juga dapat membawa rudal jelajah berhulu ledak nuklir yang diluncurkan dari udara, seperti Raduga Kh-102. Dengan kemampuan ledak inilah jet Tu-160 dijuluki sebagai pesawat pembom paling mematikan di dunia.