Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Komnas HAM Beberkan Hasil Investigasi Terkait Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Temukan Video Krusial
Simak hasil investigasi Komnas HAM terkait tragedi di stadion Kanjuruhan berikut ini.
Satu di antara temuan yang penting, menurut Choirul Anam, pihaknya menemukan kondisi pintu stadion ketika itu terbuka.
"Berdasarkan video, kondisi pintu tribun 10,11,12,13, dan 14 terbuka, meski kecil. Namun sekali lagi pintu itu terbuka sejak awal. Di media sosial kita menemukan banyak video atau informasi yang mengatakan pintu itu, termasuk pintu 13 tertutup. Padahal sesungguhnya pintu itu terbuka," katanya, dalam konferensi pers, Rabu (12/12/2022) siang.
Anam menambahkan, pihaknya juga mendapatkan temuan bahwa suasana di lapangan hingga 20 menit setelah peluit panjang dibunyikan masih kondusif.
"Ada suporter yang turun ke lapangan tapi suasananya masih terkendali. Mereka hanya ingin memberikan semangat kepada pemain, terutama pemain asli Malang. Itu terkonfirmasi," katanya.
3. Kapolres sempat usul jadwal diubah
AKBP Ferli Hidayat, mantan Kapolres Malang yang saat tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) masih menjabat, ternyata sempat usul pada PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar mengubah jadwal laga Arema FC Vs Persebaya.
Namun, TGIPF mengungkap bahwa PT LIB tak merespon dengan baik.
Indosiar selaku broadcaster pun disebut tetap meminta agar pertandingan digelar pada malam hari.
Tragedi Kanjuruhan yang memakan 132 korban jiwa kini terus diselidiki.
Pihak kepolisian juga telah menetapkan enam tersangka atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang tersebut.
Baca juga: Gas Air Mata Kadaluarsa, Rocky Gerung: Upaya Perpanjang Persoalan Artinya Ada yang Disembunyikan

Gas air mata yang dilontarkan ke penonton diduga menjadi salah satu penyebab tragedi tersebut.
Pelaksanaan pertandingan yang digelar pada malam hari juga menjadi perhatian.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengungkap, AKBP Ferli Hidayat yang saat itu menjabat sebagai Kapolres Malang ternyata sempat mengusulkan agar PT LIB mengubah jam pertandingan menjadi sore hari.
Alasannya yakni karena faktor keamanan.
Namun, PT LIB disebut tidak merespon baik usulan dari AKBP Ferli Hidayat.