Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Nugroho Setiawan, Anggota TGIPF Ceritakan Isi Rekaman CCTV di Pintu 13, Suasana Mengerikan Terekam

Simak cerita dari Nugroho Setiawan, Anggota TGIPF mengenai isi rekaman cctv di pintu 13 berikut ini.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/twitter/AFP/JUNI KRISWANTO/SURYAMALANG.COM/Purwanto
Nugroho Setiawan, Anggota TGIPF Ceritakan Isi Rekaman CCTV di Pintu 13, Suasana Mengerikan Terekam 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah barang bukti di Stadion Kanjuruhan diperiksa tim Tim Gabungan Independen Pencari Fakta ( TGIPF ) dalam upaya mengungkap kebenaran dibalik tragedi maut di Stadion Kanjuruhan.

Hingga saat ini tagedi di Stadion Kanjuruhan telah memakan 131 korban jiwa.

Salah satu barang bukti yang telah diperiksa oleh TGIPF adalah rekaman cctv di pintu Stadion Kanjuruhan.

Anggota TGIPF Kanjuruhan, Nugroho Setiawan pun mengungkap isi dari rekaman cctv tersebut.

Nugroho Setiawan menyaksikan detik-detik para suporter meregang nyawa di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022).

Ia menyaksikan hal tersebut setelah TGIPF Kanjuruhan memeriksa rekaman CCTV pada saat peristiwa terjadi.

Baca juga: Ketua Panpel Arema FC Ungkap Ada Sosok yang Sengaja Kunci Pintu 13 Saat Kondisi Darurat

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan 3
Garis polisi menutup tangga di stadion Kanjuruhan - Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, lokasi ditemukannya banyak korban jiwa ternyata sudah dibuka di menit 85. Akan tetapi ternyata ada yang menutup dan mengunci pintu tersebut saat kondisi darurat.

Menurut Nugroho yang juga merupakan AFC Safety Security Officer itu, rekaman kejadian khususnya di pintu 13 Stadion Kanjuruhan sangat mengerikan.

Situasinya pada saat itu, kata Nugorho, pintu terbuka tapi sangat kecil.

Pintu tersebut, kata Nugroho, seharusnya merupakan pintu untuk masuk, tapi terpaksa menjadi pintu keluar.

"Situasinya adalah orang itu berebut keluar, sementara sebagian sudah jatuh, pingsan, terhimpit, terinjak, karena efek gas air mata," kata Nugroho dalam keterangan video Tim Humas Kemenko Polhukam RI pada Minggu (9/10/2022).

"Jadi miris sekali saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertumpuk dan meregang nyawa, terekam sekali di CCTV," sambung Nugroho.

Nugroho yang juga merupakan PFA Safeguardian Committee Chairman itu mengatakan, dari CCTV, juga terlihat situasi kegiatan evakuasi saat peristiwa terjadi.

Dalam rekaman CCTV, ungkap dia, tampak terekam personel TNI dan steward melakukan proses evakuasi.

"Termasuk (menemui) unsur TNI dalam hal ini Kodim, tadi diterima Kasdim (Kepala Staf Kodim) dan beliau menjelaskan beserta pasukan yang di BKO-kan saat itu, apa yang mereka lakukan, termasuk yang kami dapati di CCTV maupun fakta-fakta bahwa evakuasi korban itu dilakukan oleh tim steward dan tim TNI dalam hal ini Kodim sampai dengan pukul 03.00 WIB pagi," kata Nugroho.

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Sudah Dibuka di Menit 85

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, lokasi ditemukannya banyak korban jiwa dalam tragedi setelah pertandingan Arema FC dan Persebaya, ternyata sudah dibuka di menit 85.

Akan tetapi ternyata ada yang menutup dan mengunci pintu tersebut saat kondisi darurat.

Baca juga: Kisah Korban Kanjuruhan, Iwan Junaedi Penuhi Sumpah Hidupnya, Dukung Arema FC Sampai Napas Terakhir

Grafiti bertuliskan No Justice No Peace atau Tidak Ada Perdamaian tanpa Keadilan serta A.C.A.B yang dituliskan di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Tiga suporter Arema FC mengaku melihat pintu 13 Stadion Kanjuruhan sempat terbuka saat pertandingan Arema FC vs Persebaya masuk menit ke-85.
Grafiti bertuliskan No Justice No Peace atau Tidak Ada Perdamaian tanpa Keadilan serta A.C.A.B yang dituliskan di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Tiga suporter Arema FC mengaku melihat pintu 13 Stadion Kanjuruhan sempat terbuka saat pertandingan Arema FC vs Persebaya masuk menit ke-85. (Kompas TV/ Achmad Ibrahim/Associated Press)

Ketua Panpel Arema FC Abdul Harus menyebut ada oknum yang sengaja melakukan hal tersebut.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kini terus melakukan investigasi terkait Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Jumat (7/10/2022).

Satu di antara temuan TGIPF yakni soal pintu 12 dan pintu 13 stadion yang ternyata tertutup saat kerusuhan terjadi.

"Temuan pertama terutama pintu 12, 13 dalam kondisi yang tertutup,” kata anggota TGIPF, Doni Monardo, Jumat (7/10/2022), mengutip Surya Malang.

Untuk diketahui, pintu 13 menjadi salah satu titik ditemukannya banyak korban meninggal dunia.

Di pintu tersebut, banyak Aremania hingga seorang bocah yang tewas karena berhimpitan.

Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris yang saat ini menjadi tersangka menyebut bahwa ada oknum yang sengaja menutup dan mengunci pintu 13 saat kondisi darurat.

Abdul Haris mengatakan, pintu 13 sebenarnya telah dibuka di menit 85 pertandingan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Namun ternyata, pintu tersebut tertutup saat penton berusaha keluar untuk menghindari gas air mata.

Berdasarkan informasi yang didapat Haris dari Security Officer Suko Sutrisno, pintu stadion telah dibuka sebelum pertandingan selesai.

Haris pun enggan membeberkan siapa sosok yang menutup pintu tersebut.

Namun, semua kejadian telah terekam di CCTV.

"Sesuai SOP semua pintu harus terbuka, kalau memang tertutup, mohon maaf kalau ada oknum yang menutup itu ada di CCTV. Semua ada di CCTV. " ungkap Abdul Haris, Jumat (7/10/2022), mengutip Surya Malang.

Menurutnya, seluruh pintu termasuk pintu 13 dijaga oleh porter, PAM, dan petugas kepolisian.

"Saya ada di tengah. Yang jelas laporan dari Pak Suko semua pintu sudah dibuka. Selebihnya itu sudah masuk materi penyidikan, jadi biar ranahnya tim bagian hukum yang menyampaikan," tambahnya.

Hal senada juga diungkap oleh Aremania Curva Sud.

Aremania Curva Sud menegaskan bahwa pintu 13 Stadion Kanjuruhan telah terbuka di menit 85 pertandingan.

Baca juga: Terungkap Dalang yang Diduga Perintahkan Penembakan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Kondisi mengerikan di pintu stadion Kanjuruhan saat kerusuhan terjadi.
Kondisi mengerikan di pintu stadion Kanjuruhan saat kerusuhan terjadi. (Kolase Tribun Manado/ twitter)

Seorang Aremanita bernama Dila mengatakan, dirinya benar-benar mengetahui bahwa pintu tersebut telah dibuka pasalnya ia sempat keluar stadion.

Namun Dila masuk kembali di pintu yang sama karena mendengar adanya tembakan gas air mata.

Setelah berusaha keluar karena paparan gas air mata, ia melihat pintu 12 sudah ditutup.

"Terus saya kembali mau keluar, pintu sudah tertutup," katanya.

Untuk diketahui, hingga saat ini polisi telah menetapkan enam tersangka tragedi Kanjuruhan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan enam tersangka tersebut yakni Direktur PT LIB Ahmad Hadian Lukita, Abdul Haris selaku Ketua Panpel, SS selaku Security Officer, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Anggota Brimob Polda Jatim berinisial H, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.

(Tribunnews.com/Gita Irawan/Malvyandie) (Tribunnews.com/Miftah/Siti Nurjannah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Baca Berita Tribun Manado disini:

https://bit.ly/3BBEaKU

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved