Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Kisah Korban Kanjuruhan, Iwan Junaedi Penuhi Sumpah Hidupnya, Dukung Arema FC Sampai Napas Terakhir

Simak kisah salah satu korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Iwan Junaedi yang penuhi sumpah hidupnya.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/KOMPAS.COM/Imron Hakiki/Reuters
Kisah Korban Kanjuruhan, Iwan Junaedi Penuhi Sumpah Hidupnya, Dukung Arema FC Sampai Napas Terakhir 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragedi di Stadion Kanjuruhan tentunya membawa duka yang mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan.

Cerita pilu dalam tragedi maut ini mencuat.

Sampai berita ini diturunkan, ada setidaknya ada 131 korban yang meninggal.

Baca juga: Cerita Pilu Yohanes, Minta Polisi Jangan Tembakan Gas Air Mata ke Tribun, Malah Dipukul

Anak-anak Iwan Junaedi mengunjungi makam ayah mereka (Iwan Junaedi) yang meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Anak-anak Iwan Junaedi mengunjungi makam ayah mereka (Iwan Junaedi) yang meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). (Reuters)

Salah satu korban meninggal bernama Iwan Junaedi (44 tahun).

Sebelum meninggal Iwan Junaedi ternyata sempat melakukan aksi heroik.

Iwan Junaedi dikenal sebagai fans sejati Arema FC.

Ia sempat mencoba membuka pintu stadion yang tertutup untuk menyelamatkan suporter lain.

Hanya saja memang, Iwan Junaedi akhirnya menjadi salah satu korban meninggal dunia karena tak bisa menyelamatkan diri dari situasi pelik kerusuhan.

Istri Iwan Junaedi, Eka Wulandari, sepenuhnya masih belum menyangka bahwa suaminya telah tiada.

Eka Wulandari pun hanya bisa percaya bahwa sosok suaminya itu telah meninggal dalam keadaan tersenyum di alam sana.

Bahkan, Eka Wulandari menyebut bahwa iwan Junaedi telah memenuhi janjinya sebelum meninggal dunia.

Adapun janji yang dimaksud yakni perihal dukungan kepada Arema FC sampai nafas terakhir yang pernah dinyatakan Iwan Junaedi.

"Sampai hari ini saya masih tidak menyangka bahwa mas Iwan akan berakhir seperti ini," sesal Eka Wulandari, dalam sebuah wawancara khusus dengan Guardian.

"Dia kehilangan nyawanya saat mendukung tim sepak bola kesayangannya,"

"Tapi aku yakin di atas sana dia tersenyum,"

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved