Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Ketua Panpel Arema FC Ungkap Ada Sosok yang Sengaja Kunci Pintu 13 Saat Kondisi Darurat

Simak pengakuan Ketua Panpel Arema FC yang menyinggung soal sosok yang sengaja mengunci pintu 13 saat tragedi di stadion Kanjuruhan terjadi.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/Tribunnews/twitter
Ketua Panpel Arema FC Ungkap Ada Sosok yang Sengaja Kunci Pintu 13 Saat Kondisi Darurat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragedi di Stadion Kanjuruhan hingga kini masih terus diusut pihak berwajib.

Fakta demi fakta pun digali demi bisa mengungkap penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pintu 13 disebut-sebut sebagai lokasi yang memakan korban jiwa terbanyak dalam Tragedi di Stadion Kanjuruhan 

Baca juga: Mochamad Iriawan Lega Indonesia Tidak Dihukum, Presiden Jokowi dan FIFA Usut Tragedi Kanjuruhan

Suporter Arema FC mengaku melihat pintu 13 Stadion Kanjuruhan sempat terbuka
Grafiti bertuliskan No Justice No Peace atau Tidak Ada Perdamaian tanpa Keadilan serta A.C.A.B yang dituliskan di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Tiga suporter Arema FC mengaku melihat pintu 13 Stadion Kanjuruhan sempat terbuka saat pertandingan Arema FC vs Persebaya masuk menit ke-85.

Banyak pihak yang menyanyangkan sikap Panitia Pelaksana (panpel) tidak membuka pintu keluar masuk stadion saat kondisi darurat yaitu ketika gas air mata ditembakan polisi.

Tetapi ternyata pada menit 85 laga, pintu tersebut sudah dibuka.

Ternyata ada yang menutup dan mengunci pintu tersebut saat kondisi darurat.

Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris menyebut ada oknum yang sengaja melakukan hal tersebut.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kini terus melakukan investigasi terkait Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Jumat (7/10/2022).

Satu di antara temuan TGIPF yakni soal pintu 12 dan pintu 13 stadion yang ternyata tertutup saat kerusuhan terjadi.

"Temuan pertama terutama pintu 12, 13 dalam kondisi yang tertutup,” kata anggota TGIPF, Doni Monardo, Jumat (7/10/2022), mengutip Surya Malang.

Untuk diketahui, pintu 13 menjadi salah satu titik ditemukannya banyak korban meninggal dunia.

Baca juga: Nasib Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Trauma Sulit Napas, Hingga Utang Hampir 1 Juta

Seorang wanita dan warga melakukan doa bersama di antara gate 12 dan 13 pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022) malam.
Seorang wanita dan warga melakukan doa bersama di antara gate 12 dan 13 pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022) malam. (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Di pintu tersebut, banyak Aremania hingga seorang bocah yang tewas karena berhimpitan.

Abdul Haris mengatakan, pintu 13 sebenarnya telah dibuka di menit 85 pertandingan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Namun ternyata, pintu tersebut tertutup saat penonton berusaha keluar untuk menghindari gas air mata.

Berdasarkan informasi yang didapat Haris dari Security Officer Suko Sutrisno, pintu stadion telah dibuka sebelum pertandingan selesai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved