Wajib Tahu
Sering Dianggap Fakta, Ini 5 Mitos Tentang Gula yang Tak Disadari
Namun, sebagian orang menghindari gula supaya tidak terkena diabetes atau alasan kesehatan lainnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Rasa gula yang manis membuat banyak orang menyukainya.
Makanan tawar jadi lebih enak karena gula. Selain itu, gula juga bisa menambah energi untuk tubuh.
Namun, sebagian orang menghindari gula supaya tidak terkena diabetes atau alasan kesehatan lainnya.
Sama juga dengan Minuman dan makanan manis menjadi pilihan kudapan menarik bagi siapa saja.
Baca juga: Pengamat: Anies Mulai Dekati Parpol Lain, Puan Bisa Langsung Diusung PDIP, Prabowo Butuh PKB
Ketika senang, kita ingin makan manis dan saat merasa sedih, sebagian orang juga melampiaskannya dengan makanan manis mengandung banyak gula.
Walaupun begitu, makanan manis tinggi gula sering disebut tidak sehat.
Berbagai opini dan asumsi tentang gula pun bermunculan, sehingga banyak mitos yang tidak benar mengenai si pemanis makanan atau minuman ini.
Apa saja mitos tentang gula?
1. Gula bersifat adiktif
Beberapa ahli berpendapat bahwa gula bersifat adiktif.
Pendapat ini berdasar pada sebuah narasi yang menyebutkan bahwa gula menyebabkan efek seperti obat pada hewan.
Efek yang dimaksud adalah keinginan untuk memakan kudapan manis, ketagihan, hingga efek opioid.
Sayangnya, lebih banyak penelitian yang mematahkan narasi tersebut.
Kondisi seperti ketagihan terhadap gula ternyata hanya terjadi dalam angka yang rendah pada pasien obesitas.
Namun, bukanlah mitos apabila efek gula sebenarnya adalah dapat menimbulkan rasa ingin makan lebih banyak, melebihi yang dapat diterima tubuh.