Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Operasi Zebra 2022 Mulai Digelar, Berlangsung Selama 14 Hari, Ini Jenis Pelanggaran Jadi Sasaran

Operasi Zebra 2022 akan dilakukan selama 14 hari serentak di seluruh Indonesia hingga Minggu (16/10/2022).

Editor: Ventrico Nonutu
Tribunnews/JEPRIMA
Operasi Zebra 2022 dilaksanakan mulai 3-16 Oktober 2022 di seluruh wilayah Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepolisian Negara Republik Indonesia mulai menggelar Operasi Zebra 2022, Senin (3/10/2022).

Operasi Zebra 2022 akan dilakukan selama 14 hari.

Adapun agenda Operasi Zebra 2022 dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia hingga Minggu (16/10/2022).

Baca juga: Anies Baswedan Diusung NasDem Jadi Capres 2024, Surya Paloh: Jokowi Respons Positif

Baca juga: Tangis Pelatih Arema Ungkap Tragedi Kelam Kanjuruhan, Momen Suporter Meninggal di Pelukan Pemain

“Mulai tanggal 03 s/d 16 Oktober 2022 Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan melaksanakan Kegiatan Operasi Kepolisian Zebra Jaya 2022,” tulis akun Twitter @TMCPoldaMetro, Kamis (29/9/2022).

Tujuan Operasi Zebra 2022 adalah mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) yang Presisi.

Ada 14 jenis pelanggaran yang menjadi sasaran Operasi Zebra 2022, berikut ini daftarnya.

Sasaran Operasi Zebra 2022 dikutip dari TMC Polda Metro Jaya:

1. Melawan Arus

Pelanggaran ini akan dikenai Pasal 287 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Sanksi denda paling banyak Rp 500 ribu.

2. Berkendara di Bawah Pengaruh Alkohol

Pasal 293 UU LLAJ.

Sanksi denda paling banyak Rp 750 ribu.

3. Menggunakan HP saat Mengemudi

Pasal 283 UU LLAJ.

Sanksi denda paling banyak Rp 750 ribu.

4. Tidak Menggunakan Helm SNI

Pasal 291.

Sanksi denda paling banyak Rp 250 ribu

5. Mengemudikan Kendaraan Tanpa Sabuk Pengaman

Pasal 289.

Sanksi denda paling banyak Rp 250 ribu

6. Melebihi Batas Kecepatan

Pasal 287 Ayat 5.

Sanksi denda paling banyak Rp 500 ribu

7. Berkendara di Bawah Umur, Tidak memiliki SIM

Pasal 281.

Sanksi denda paling banyak Rp 1 juta

8. Kendaraan Roda Dua yang Tidak Dilengkapi Perlengkapan Standar

Pasal 285 ayat 1.

Sanksi denda paling banyak Rp 250 ribu.

9. Kendaraan Bermotor Roda Empat atau lebih yang Tidak Memenuhi Persyaratan Layak Jalan

Pasal 286.

Sanksi denda maksimal Rp 500 ribu

10. Sepeda motor berboncengan lebih dari dua orang

Pasal 292.

Sanksi denda paling banyak Rp 250 ribu

11. Kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi STNK

Pasal 288.

Sanksi paling banyak Rp 500 ribu

12. Melanggar Bahu Jalan

Pasal 287.

Sanksi denda paling banyak Rp 750 ribu

13. Kendaraan Bermotor yang Memasang Rotator atau Sirene yang Bukan Peruntukannya Khusus Pelat Hitam

Pasal 287 ayat (24).

Sanksi kurungan paling lama 1 bulan atau denda maksimal Rp 250 ribu

14. Penertiban kendaraan yang memakan pelat rahasia/pelat dinas.

*) Catatan:

Pelanggaran lalu lintas selain 14 sasaran di atas akan tetap ditindak sesuai hukum yang berlaku, misalnya menerobos lampu merah.

Penindakan tilang dari petugas akan dilakukan dengan beberapa metode, mulai dari pantauan CCTV, ETLE, hingga kehadiran petugas di lapangan.

Telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved