Bincang-bincang Bersama Joshua Liow: Lahirkan Generasi Muda Berprestasi Lewat Pelayanan Siswa Sulut 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA - Berdiri tahun 2000, sudah 22 tahun Pelayanan Siswa (Pelsis) Kristen Sulawesi Utara eksis. 

Pelsis Sulut merupakan sebuah komunitas pelayanan muda-mudi Kristen yang merangkul siswa-siswi SMP dan SMA. 

Joshua Liow, selaku Ketua Umum Pelsis Sulut, mengatakan hadirnya Pelsis Sulut ini adalah sebagai suatu komunitas rohani bagi siswa di seluruh Sulawesi Utara.

"Kita tahu bersama di Sulut banyak denominasi Gereja. Pelsis Sulut ini merangkul seluruh generasi siswa-siswi Kristen di Sulut," kata Joshua dalam Tribun Podcast.

Joshua mengatakan, Pelsis Sulut ingin membangun sebuah komunitas, selain adanya denominasi gereja masing-masing.

"Jadi Pelsis merupakan komunitas untuk merangkul semua denominasi bersama-sama dibina dan melayani," ujar Joshua.

Bukan hanya itu, berbagai program juga dibuat oleh Pelsis Sulut dalam rangka membina dan membentuk karakter para siswa.

"Kita juga menyiapkan program-program dan kegiatan untuk mendorong generasi muda kristen, siswa siswi di Sulut, membangun intelektualitas, spiritualitas, dan membangun jaringan," terang Joshua.

Bahkan, lewat ini, Pelsis Sulut telah melayani semua siswa dari SMP dan SMA.  

"Walaupun dalam perbedaan, Pelsis berperan untuk menyatukan dan mengarahkan teman-teman SMP dan SMA dan membina mereka secara mental dan spiritual," jelas Joshua.

Baca juga: Diduga Jadi Korban KKB, Yafet Rompis Sudah 30 Tahun Kerja di Papua, Biayai Anak Kuliah di Yogyakarta

Baca juga: 4 Pengaruh Buruk Gas Air Mata Bagi Kesehatan, Ternyata Dapat Sebabkan Gangguan Mental

Selain itu, kegiatan yang Pelsis lakukan setiap tahun ada berbagai macam.

Pertama, Diklat Kepemimpinan Siswa Kristen.

Di situ, selama 3 hari 2 malam mereka dibina.

"Ini menjadi program Pelsis untuk meregenerasi. Dan mereka yang sudah mengikuti Diklat, bisa menjadi pelatih bagi adik-adiknya," kata Joshua. 

Ada juga program Pemilihan Siswa Kristen Berprestasi. 

"Intinya, ketika mereka mengikuti Diklat, mereka diarahkan dan dibimbing untuk mau berkomitmen dalam pelayanan," sebut Joshua.

Di sisi lain, Joshua mengakui ada kendala dan tantangan yang dihadapi Pelsis Sulut.. 

Menurutnya, untuk membangun generasi itu harus dituntun, atau digembleng.

"Artinya kita menginginkan masa depan yang lebih baik. Ketika kita berhasil membangun generasi itu sangat penting. Menikmati semua proses untuk kemuliaan Tuhan," terang Joshua. 

Ia mengajak siswa-siswa Kristen di Sulut bergabung bersama Pelsis Sulut. 

Baca juga: Shin Tae-yong Berduka Tragedi Kanjuruhan: Tidak Ada yang Lebih Penting dari Jiwa Orang

Baca juga: Diduga Tewas Akibat Serangan KKB Papua, Ini Percakapan Terakhir Yafet Rompis dengan Putranya

"Tentu selain bisa bergaul dengan teman-teman Pelsis, akan sangat menyenangkan ketika kita memiliki banyak teman. Ini bagian dari pelayanan, kita mendapatkan banyak pengalaman," ujar Joshua.

Joshua menambahkan, bahwa melayani merupakan wujud ungkapan syukur kita atas keselamatan yang Tuhan Yesus berikan bagi manusia.

Oleh karena itu, menurutnya, arti pelayanan menjadi sesuatu yang mendasar.

"Bagaimana pun juga Tuhan sudah berkorban untuk saya, dan pengorbanan apa yang saya lakukan. Pelayanan ini menjadi suatu hal fundamental bagi saya, menjadi bagian dari hidup saya," ungkap Joshua. 

Ia mengajak semua pemuda-pemudi di Sulut terus berkarya bagi bangsa dan negara khususnya Sulawesi Utara. 

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Seorang Sekdes Meninggal, Mobil Fortuner Menabrak Pohon

Baca juga: Ramalan Zodiak Leo, Senin 3 Oktober 2022: Besok Akan Ada Hal Baik yang Menghampiri

"Mari sama-sama membangun spiritualitas kita dan membangun jaringan seluas luasnya, dan menjadi teladan untuk menjadi berkat bagi bangsa dan negara agar semakin lebih baik," pungkas Joshua Liow.(*)