Sulawesi Utara
Diduga Tewas Akibat Serangan KKB Papua, Ini Percakapan Terakhir Yafet Rompis dengan Putranya
Yafet Rompis, lelaki asal Manado diduga tewas di tangan KKB Papua. Sang anak mengatakan ia sempat berkomunikasi dengan Yafet melalui telepon.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.DI, MANADO - Percakapan video call di ponsel bulan lalu menjadi percakapan terakhir Vanclief Rompis dengan sang ayah, Yafet Jorgern Rompis (54).
Yafet tewas diduga di tangan (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua, saat tengah bekerja di Papua Barat.
"Saat itu sulit sinyal, tapi ayah terus berbicara, ia katakan ia tengah kerja dan janji kirim uang," kata dia, Minggu (2/10/2022) di rumah duka yang beralamat di Kelurahan Malalayang 2, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Ia membeberkan, sang ayah benar-benar mengirimkan uang.
Pertemuan fisik terakhirnya dengan sang ayah berlangsung beberapa bulan lalu.
"Kala itu ayah pulang karena sakit. Ia dua bulan berada di sini," katanya.
Di matanya, sang ayah adalah sosok pria bertanggung jawab.
Dia panutan yang bekerja keras demi anak-anaknya.
Vanclief menyebut, sang ayah sudah 30 tahun bekerja di Papua.
BREAKING NEWS: Keluarga Minta Aparat Usut Tuntas Kematian Yafet Rompis di Papua Barat
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Seorang Sekdes Meninggal, Mobil Fortuner Menabrak Pohon
Baca juga: Ramalan Zodiak Leo, Senin 3 Oktober 2022: Besok Akan Ada Hal Baik yang Menghampiri
Yafet Jorgern Rompis (54), warga Kota Manado, Sulawesi Utara, tewas diduga dibunuh (Kelompok Kriminal Bersenjata) KKB Papua.
Pihak keluarga meminta aparat keamanan mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut.
"Kami minta aparat usut tuntas," kata Anto Kosasi mewakili keluarga di rumah duka Kelurahan Malalayang Dua, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Minggu (2/10/2022).
Anto mengaku sudah ikhlas dengan kepergian Yafet, tapi hukum harus ditegakkan.
"Agar supaya jangan ada lagi korban berikutnya," katanya.
