Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Apa Itu Gas Air Mata? Ini Kandungan di Dalamnya Serta Dampak Buruk Bagi Tubuh dan Cara Mengatasinya
Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam (1/10/2022), menelan korban jiwa.
Sementara paparan jangka panjang atau paparan dalam jarak dekat dapat menyebabkan kebutaan, perdarahan, kerusakan saraf, katarak, dan erosi kornea.
• Pada pernapasan
Menghirup gas air mata dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Orang dengan masalah pernapasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah seperti gagal napas.
Dampak pada pernapasan ini juga dapat diikuti dengan gangguan lainnya yang meliputi, rasa terbakar dan gatal pada hidung maupun tenggorokan, kesulitan bernapas, batuk, mengeluarkan air liur, dada sesak, mual, muntah, diare, hingga kegagalan pernapasan
Dalam kasus yang parah paparan gas air mata dengan konsentrasi tinggi, atau paparan di ruang tertutup, atau untuk jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan kematian.
• Pada kulit
Ketika gas air mata bersentuhan dengan kulit yang terpapar itu bisa menyebabkan iritasi dan rasa sakit.
Iritasi dapat berlangsung selama berhari-hari dalam kasus yang parah. Gejala lain bisa berupa gatal-gatal, kemerahan, kulit melepuh, dermatitis alergi, dan luka bakar kimiawi.
• Dampak lainnya
Menurut Physicians for Human Rights, paparan gas air mata yang berkepanjangan atau berulang-ulang dapat menyebabkan gejala-gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Paparan gas air mata juga bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung atau tekanan darah.
Pada orang dengan masalah jantung, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung atau kematian.
Di samping itu, terkena tabung gas air mata juga dapat menyebabkan cedera traumatis.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan gas air mata meningkatkan risiko keguguran atau menyebabkan kelainan janin.