Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info

5 Ciri Seseorang Mengalami Impostor Syndrome, Ternyata Menyenangkan Orang Lain Juga Termasuk

Seorang impostor juga sering membandingkan diri dengan orang lain, terutama mereka yang memiliki kualifikasi diri lebih baik.

Editor: Erlina Langi
pixabay.com
Illustrasi foto - 5 Ciri Seseorang Mengalami Impostor Syndrome, Ternyata Menyenangkan Orang Lain Juga Termasuk 

TRIBUNMANADO.CO.ID - 5 ciri seseorang mengalami impostor syndrome, ternyata menyenangkan orang lain juga termasuk

Menjadi seorang pekerja membuat kita selalu ingin menampilkan sisi terbaik dari diri kita

Namun adakalanya, kita lupa akan faktor-faktor lain yang terjadi

Fenomena impostor syndrome tanpa disadari berada disekitar kita

Untuk itu, kita perlu mengenali citi bagaimana seseorang mengalami impostor syndrome

Seorang impostor juga sering membandingkan diri dengan orang lain, terutama mereka yang memiliki kualifikasi diri lebih baik.

Selain itu juga seorang yang mengalami impostor syndrome lebih fokus melakukan apa yang diinginkan orang lain, dan berharap mendapatkan validasi.

Siapa Sangka, Ini Ciri, Penyebab dan Cara Menghindari Burnout. Pahami Sebelum Kamu Jadi Korbannya
Illustrasi foto (pixabay.com)

Baca juga: Siapa Sangka, Ini Ciri, Penyebab dan Cara Menghindari Burnout. Pahami Sebelum Kamu Jadi Korbannya

Saat kamu kerap merasakan takut dan selalu merasa cemas saat bekerja, mungkin kamu mengalami impostor syndrome.

Menurut survey Clance and Gail Matthews, sekitar 70 persen orang mengalami impostor syndrome selama berkarier, bahkan sejak masih menjadi mahasiswa.

Dilansir PARAPUAN dari Forbes, seseorang dengan impostor syndrome bisa merasa frustasi dan kecemasan terus-menerus karena beberapa hal.

Akibatnya seseorang dengan impostor syndrome sering melakukan 'sabotase' pada diri sendiri, kerja berlebihan, hingga berujung depresi.

Menurut Psychology Today, orang dengan impostor syndrome atau 'sindrom penipu', harus membohongi diri sendiri meski sebenarnya banyak bukti bahwa ia berhasil di tempat kerja.

Ia mungkin sering mencapai target dengan baik, memiliki banyak gelar akademik, dan cukup eksis di kantor, namun tidak dapat menghargai dan kesuksesan diri sendiri.

Untuk itu yuk kenali apa saja ciri seseorang mengalami impostor syndrome di dunia kerja!

1. Mengecilkan Kemampuan dan Keterampilan

Seseorang dengan impostor syndrome sering tidak percaya diri dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki. 

Jika benar merasa demikian, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan. 

Misalnya dengan mendapatkan kursus, pelatihan, atau sertifikasi sebanyak mungkin, untuk menunjukkan kemampuan secara profesional.

Ilustrasi karyawan atau pekerja di kantor.
Ilustrasi karyawan atau pekerja di kantor. (DOK. FREEPIK.COM/tirachardz)

Baca juga: Siapa Sangka, Menjadi Workaholic adalah Tanda-tanda Kelainan Jiwa. Apakah Anda Salah Satunya ?

2. Bekerja Terlalu Keras

Bekerja keras adalah hal yang wajar dilakukan jika seseorang ingin mencapai target atau menapaki jenjang karier yang lebih baik. 

Namun salah satu tanda impostor syndrome, adalah ketika seseorang bekerja terlalu keras. 

Bukan karena ingin mencapai target, bekerja terlalu keras dilakukan semata untuk menutupi perasaan tidak mampu. 

Akibatnya, seseorang dengan impostor syndrome tak bisa mengatur waktu kerja secara efektif.

3. Tidak Percaya Diri

Seorang impostor kerap kurang percaya diri ketika berbicara atau berkontribusi di tempat kerja.

Hal ini lantaran takut dianggap konyol, atau takut melakukan kesalahan. 

Selain itu, seorang impostor juga sering membandingkan diri dengan orang lain, terutama mereka yang memiliki kualifikasi diri lebih baik.

illustrasi foto - Workaholic
illustrasi foto - Workaholic (pixabay.com)

4. Dipandang Perfeksionis

Menyelesaikan pekerjaan secara sempurna tentu sangat baik untuk menghindari kesalahan di kemudian hari. 

Tapi seorang impostor syndrome melakukan hal ini karena tak pernah merasa pekerjaannya benar-benar merasa sempurna. 

Seorang impostor merasakan tekanan untuk melakukan yang terbaik dalam setiap keadaan.

Sebab jika tidak demikian, ia akan merasa tidak kompeten dan cemas berlebihan.

5. People Pleaser

Impostor syndrome di tempat kerja biasanya ditandai dengan kecenderungan people pleaser atau berusaha menyenangkan orang lain

Hal ini karena ia lebih fokus melakukan apa yang diinginkan orang lain, dan berharap mendapatkan validasi.

Kondisi impostor syndrome sebenarnya bisa diubah, dengan lebih menyadari reaksi berlebihan dan pemicunya. 

Perlu diingat, lebih baik berfokus pada hal yang bisa kamu kendalikan, tunjukkan kemampuan yang dimiliki, dan jangan berusaha menyenangkan orang lain."

Telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved