G30S PKI
Kisah Jenderal AH Nasution Selamat dari Maut Tragedi G30S PKI, Diselamatkan Ajudan hingga Kaki Patah
Kisah Jenderal Jenderal AH Nasution selamat dari maut peristiwa pengkhianatan G30S 1965. Diselamatkan ajudan dan keluarganya.
Selama kariernya di militer, AH Nasution juga dikenal sebagai penggagas Dwifungsi ABRI.
Selain konsepsi dwifungsi ABRI, ia dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya.
Gagasan perang gerilya dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, Strategy of Guerrilla Warfare.
Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara.
Termasuk sekolah elite militer dunia West Point, Amerika Serikat.
AH Nasution dikenal berani terang-terangan menentang komunis.
Pada tahun 1948 ia memimpin pasukan Siliwangi untuk menumpas pemberontakan PKI di Madiun.
la juga aktif menghalangi manuver-manuver PKI, antara lain menentang usul mempersenjatai buruh dan pada awal pemerintahan Orde Baru.
Dapat gelar Jenderal Besar Bintang Lima
Meski selamat dalam tragedi G30S, AH Nasution kehilangan putrinya, Ade Irma Suryani
yang akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Beberapa saat setelah peristiwa G30S, AH Nasution diangkat menjadi Ketua MPRS.

Kemudian tanggal 5 Oktober 1997, bertepatan dengan hari ABRI, AH Nasution yang dikenal taat beribadah itu dianugerahi pangkat 'Jenderal Besar Bintang Lima'.
Selain Nasution, ada dua jenderal yang menyandang bintang lima sepanjang sejarah Indonesia yaitu Soedirman dan Soeharto.
Abdul Haris Nasution kemudian tutup usia di Rumah Sakit Gatot Soebroto pukul 07.30 WIB, pada tanggal 6 September 2000.
Demikian profil singkat jenderal besar yang selamat dari serangan G30S yakni AH Nasution.
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Kisah Jenderal AH Nasution Bisa Selamat dari Penculikan G-30-S"