G30S PKI
Kisah Jenderal AH Nasution Selamat dari Maut Tragedi G30S PKI, Diselamatkan Ajudan hingga Kaki Patah
Kisah Jenderal Jenderal AH Nasution selamat dari maut peristiwa pengkhianatan G30S 1965. Diselamatkan ajudan dan keluarganya.
Nahasnya saat mencoba melarikan diri, Ade Irma Suryani terkena tembakan di bagian punggung.
Istri dari AH Nasution meminta dia agar terus melarikan diri menjauh dari rumahnya yang sudah dikepung.

Di tempat yang sama, ajudan Jenderal Nasution, yakni Lettu Pierre Tendean mencoba mengulur waktu dengan menahan pasukan Cakrabirawa yang telah memasuki rumah sang jenderal.
Lettu Tendean pun menjadi sandera pasukan Cakrabirawa dan terbunuh bersama dewan jenderal lainnya di Lubang Buaya.
AH Nasution berhasil melompati pagar namun mengalami patah pergelangan kaki
saat dia jatuh ke halaman Kedutaan Irak untuk bersembunyi.
AH Nasution terus bersembunyi hingga pasukan Cakrabirawa meninggalkan rumahnya
dan akhirnya menjadi salah satu Jenderal Besar yang selamat dalam serangan G30S.
Baca juga: Kronologi Peristiwa G30S PKI, Pembantaian 6 Dewan Jenderal TNI AD Oleh Pemberontak Negara
Baca juga: Kisah G30S Kolonel Latief Mengaku Soeharto Tak Gubris Isu Dewan Jenderal, Berkhianat dan Dikhianati
Baca juga: Cerita Frans Pangkey, Cakrabirawa yang Ancam Letkol Untung Komandan Operasi G30S: Anda Saya Hajar
AH Nasution pernah jadi guru sebelum terjun ke militer
AH Nasution merupakan seorang anak petani yang bergelut di dunia militer setelah sebelumnya sempat menjadi guru di Bengkulu dan Palembang.
Tahun 1940, ketika Belanda membuka sekolah perwira cadangan bagi pemuda Indonesia, la ikut mendaftar.
Selanjutnya, la menjadi pembantu letnan di Surabaya.
Tahun 1942 ia mengalami pertempuran pertamanya saat melawan Jepang di Surabaya.
Saat pasukannya bubar, ia lari ke Bandung. Di kota ini ia bekerja sebagai pengawal pamong praja.
Tidak betah dengan pekerjaan sebagai priyayi, tahun 1943 ia masuk militer lagi dan menjadi Wakil Komandan Barisan Pelopor di Bandung.