Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Kisah Jenderal AH Nasution Selamat dari Maut Tragedi G30S PKI, Diselamatkan Ajudan hingga Kaki Patah

Kisah Jenderal Jenderal AH Nasution selamat dari maut peristiwa pengkhianatan G30S 1965. Diselamatkan ajudan dan keluarganya.

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado/Foto AFP PHOTO/HO/Oka Budhi/via indonesiadefense.com
Kisah Jenderal AH Nasution ketika selamat dari maut peristiwa pengkhianatan G30S 1965 silam. AH Nasution hampir menjadi salah satu korban G30S PKI dan masuk dalam daftar penculikan. Namun, Nasution beruntung karena berhasil lolos. Jenderal AH Nasution diselamatkan oleh keluarganya dan sang ajudan, Lettu Pierre Tendean. 

Nahasnya saat mencoba melarikan diri, Ade Irma Suryani terkena tembakan di bagian punggung.

Istri dari AH Nasution meminta dia agar terus melarikan diri menjauh dari rumahnya yang sudah dikepung.

Pemakaman dewan jenderal serta satu perwira pertama TNI AD. Korban dari peristiwa G30S. Pidato jenderal AH Nasution.
Pemakaman dewan jenderal serta satu perwira pertama TNI AD. Korban dari peristiwa G30S. Pidato jenderal AH Nasution. (Youtube Adi Channel)

Di tempat yang sama, ajudan Jenderal Nasution, yakni Lettu Pierre Tendean mencoba mengulur waktu dengan menahan pasukan Cakrabirawa yang telah memasuki rumah sang jenderal.

Lettu Tendean pun menjadi sandera pasukan Cakrabirawa dan terbunuh bersama dewan jenderal lainnya di Lubang Buaya.

AH Nasution berhasil melompati pagar namun mengalami patah pergelangan kaki

saat dia jatuh ke halaman Kedutaan Irak untuk bersembunyi.

AH Nasution terus bersembunyi hingga pasukan Cakrabirawa meninggalkan rumahnya

dan akhirnya menjadi salah satu Jenderal Besar yang selamat dalam serangan G30S.

Baca juga: Kronologi Peristiwa G30S PKI, Pembantaian 6 Dewan Jenderal TNI AD Oleh Pemberontak Negara

Baca juga: Kisah G30S Kolonel Latief Mengaku Soeharto Tak Gubris Isu Dewan Jenderal, Berkhianat dan Dikhianati

Baca juga: Cerita Frans Pangkey, Cakrabirawa yang Ancam Letkol Untung Komandan Operasi G30S: Anda Saya Hajar

AH Nasution pernah jadi guru sebelum terjun ke militer

AH Nasution merupakan seorang anak petani yang bergelut di dunia militer setelah sebelumnya sempat menjadi guru di Bengkulu dan Palembang.

Tahun 1940, ketika Belanda membuka sekolah perwira cadangan bagi pemuda Indonesia, la ikut mendaftar.

Selanjutnya, la menjadi pembantu letnan di Surabaya.

Tahun 1942 ia mengalami pertempuran pertamanya saat melawan Jepang di Surabaya.

Saat pasukannya bubar, ia lari ke Bandung. Di kota ini ia bekerja sebagai pengawal pamong praja.

Tidak betah dengan pekerjaan sebagai priyayi, tahun 1943 ia masuk militer lagi dan menjadi Wakil Komandan Barisan Pelopor di Bandung.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved