G30S PKI
Cerita Frans Pangkey, Cakrabirawa yang Ancam Letkol Untung Komandan Operasi G30S: 'Anda Saya Hajar'
Cerita dari Frans Pangkey, mantan anggota Cakrabirawa yang ancam Komandan Operasi G30S PKI, Letkol Untung Syamsuri.
Badannya tak luka. Sarwo Edhi pun memujinya.
Frans Pangkey lantas dimutasi ke satuan lain. Tak lama kemudian, pecah G30SPKI.
"Saya tahu siapa yang menembak," kata dia namun menolak membeber siapa mereka.
Frans Pangkey curiga ia sengaja disingkirkan karena anti PKI.
Sebagai mantan Permesta, Pangkey dicurigai bakal menghambat aksi G30S PKI yang dieksekusi pasukan Cakrabirawa.
Baca juga: Kisah Ilham Aidit, Putra Ketua PKI DN Aidit Setelah Peristiwa G30S 1965, Hidup Sembunyi Marga Ayah
Baca juga: Sosok DN Aidit, Pemimpin Terakhir PKI, Mati Usai Mengaku Dalangi Peristiwa G30S 1965
Baca juga: Kisah Jenderal DI Panjaitan, Terbunuh dalam Aksi Pemberontakan G30S PKI, Dilempar Bak Binatang
Permesta ke Belantara Papua
Awalnya Pangkey muda adalah pengawal pimpinan Permesta Alex Kawilarang. Usianya masih 17 tahun.
Ketika Permesta balik NKRI, Pangkey ikut tes TNI yang akan diterjunkan ke Irian Barat.
Yang mengetes adalah Ahmad Yani, salah satu korban G30SPKI.
Pangkey tak memenuhi syarat secara umur. Tapi Ahmad Yani yang kagum atas keberaniannya menambahkan usia 10 tahun pada Pangkey agar bisa bergabung ke pasukan tempur 500 Swat 1 di bawah pimpinan Yongky Kumontoy.
Di belantara Papua, pasukan Kumontoy benar benar jadi momok menakutkan bagi Belanda.
Mereka berperang dengan gagah berani dan tak hilang satu pun anggota. "Kami kebal peluru," kata dia.
Dari belantara Papua, ia terpilih masuk pasukan gabungan dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut,
Angkatan Udara dan Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas khusus menjaga keamanan Presiden RI dengan semboyan "Dirgayu Satyawira" yang artinya, "Prajurit Setia Berumur Panjang".
"Saya dites Sarwo Edhi, saya ingat kami dikumpulkan di lapangan dan pak sarwo katakan yang berani maju," kata dia.
