G30S PKI
Kisah Ilham Aidit, Putra Ketua PKI DN Aidit Setelah Peristiwa G30S 1965, Hidup Sembunyi Marga Ayah
Sepenggal kisah Ilham Aidit, anak keua PKI DN Aidit setelah pecahnya peristiwa G30S 1965. Hidup sembunyi marga ayah, Aidit.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sepenggal cerita dari Ilham Aidit, salah satu anak Dipa Nusantara atau dikenal dengan DN Aidit, petinggi Partai Komunis Indonesia ( PKI ).
Ilham Aidit menceritakan kehidupannya kala peristiwa kelam 30 September atau G30S PKI 1965 dan setelahnya.
Ilham Aidit menceritakan kisah ketika ia berusia 6,5 tahun, tepat pada tahun G30S pecah.
Ia mengisahkan perjalanan hidup ketika sang bapak ditangkap dan diasingkan karena diduga sebagai dalang terjadinya tragedi kelam yang merenggut nyawa beberapa Jenderal Angkatan Darat hingga sejumlah prajurit ABRI.
Hidup Ilham Aidit tidaklah senyaman seperti rakyat biasanya setelah peristiwa itu terjadi.
Dilansir dari pewartaan Surya.co.id, kala itu ia telah melihat tulisan di dinding besar bertuliskan 'Gantung Aidit'
seakan-akan sudah tahu jika kehidupannya ke depan akan sulit.
"Entah kenapa seperti ada yang berbisik pada waktu itu, kalau mulai dari hari ini hidup saya akan lebih sulit," kata Ilham Aidit
menceritakan pada masa itu di Gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta, Jumat (1/10/2010).
Melihat tulisan yang menyebut nama ayahnya, Ilham kecil langsung gemetar tubuhnya,
dan meyakinkan bahwa dirinya akan menjadi musuh negara.
"Padahal seminggu yang lalu bahkan sebulan sebelumnya saya sempat bertemu
dan bermain dengan ayah saya (DN Aidit)," ungkapnya.
Namun, nasib baik masih berpihak kepadanya, ternyata masih ada orang yang mau mengangkatnya sebagai anak.