Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo, Kecam Pernyataan Effendi Simbolon, Punya Rekam Jejak Mentereng

Letkol Ari Widyo Prasetyo bersama para prajurit mengecam komentar yang disampaikan politikus Effendi Simbolon.

Editor: Alpen Martinus
TribunBanten.com/Sopian Sauri
Dandim 0623 Cilegon Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo 

"Dari ujung barat Pulau Jawa, kami dengar omonganmu Effendi Simbolon, kau bilang pimpinan kami Panglima TNI, KSAD tidak harmonis, kau bilang TNI gerombolan seperti ormas. Kami tidak terima," kata Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo.

"Darah kami mendidih, kau Effendi Simbolon melukai kami prajurit TNI. Kau adu domba pimpinan kami, kau adu domba TNI.

Kami seluruh prajurit Kodim 0623 Cilegon sakit hati," sambungnya.

Lebih lanjut sang TNI mengatakan, ia dan rekan-rekannya sudah mengabdikan diri untuk NKRI, bekerja 24 jam, 7 hari untuk NKRI.

"Kau bilang gerombolan, sungguh menyakitkan Effendi Simbolon. Saya Dandim 0623 Cilegon bersama seluruh prajurit, PNS keluarga Kodim 0623 Cilegon tidak terima ucapanmu," tegasnya.

"Kami di sini dari unsur paling rendah sampai paling tinggi, unsur-unsur TNI kami di sini kompak dan solid.

Jangan kau ganggu-ganggu kami, jangan kau rusak lagi dengan omonganmu itu. Kami tunggu permintaan maaf kamu secara terbuka," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon sebut ada isu hubungan tidak baik antara Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dan Kasad Jenderal Dudung Abdurachman, Senin (5/9/2022).

Effendi menyinggung ada apa sebenarnya di TNI.

"Kalau perlu setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam.

Kita hadirkan para staf angkatan darat, Panglima TNI, kepala staf untuk membahas kami banyak sekali ini temuan-temuan ketidakpatuhan," kata Effendi.

"Ini TNI kayak gerombolan, lebih-lebih ormas. Tidak ada kepatuhan, kami ingin tegas ini. Karena jangan lupa, penggerak daripada kekuatan itu Presiden dan DPR, bukan hanya presiden.

Tanpa persetujuan DPR tidak bisa presiden menggerakkan TNI. TNI hanya alat, hanya instrumen.

Bapak-bapak sebagai jenderal hanya nakhoda sesaat, tapi selamatkan TNI nya," sambungnya.

Lebih lanjut, Effendi mengatakan semua fraksi prihatin atas apa yang terjadi di tubuh TNI. Terlebih adanya ketidakpatuhan si A dan si B.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved