Brigadir J Tewas
Baru Terungkap Alasan Komnas HAM Lempar Isu Putri Sambo Ikut Tembak Brigadir J, Ada Maksud Tertentu
Terungkap alasan Komnas HAM lempar isu Putri Sambo ikut menembak Brigadir J. Ternyata ada maksud tertentu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap alasan pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) melempar isu soal dugaan Putri Candrawathi tembak Brigadir J alias Yosua Hutabarat.
Diketahui, selain Bharada E, Komnas HAM menduga, ada pihak lain yang ikut menembak Brigadir J.
Pihak Komnas HAM mengungkap dugaan tersebut saat menjadi bintang tamu di acara Rosi, Kompas TV.
“Anda mencurigai tembakan ini bisa bertubi-tubi?
Ada dua versi di rekonstruksi Sambo tidak mengakui?” tanya Rosi pada Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.
“Sambo tidak mengaku, kami temukan bukti dari autopsi dan uji balistik, jenis pelurunya tidak satu dan lebih dari 1 senjata,"
"Bisa jadi, lebih dari dua senjata dan kemungkinan ada pihak ketiga.
Ada pihak ketiga dalam penembakan Yosua,” jawab Ahmad Taufan Damanik.
Taufan menegaskan dalam pembicaraan khusus internal Komnas HAM,
tak hanya Bharada E dan Ferdy Sambo yang menembak Brigadir J, melainkan ada satu orang lagi yang turut ikut serta.
“Betul kita temukan dua orang ini, itu pun disangkal Sambo.
Di mungkinkan ada orang ketiga, supaya penyidik mendalami dengan bukti-bukti yang lebih kuat,"
"Terbuka peluang ibu Putri atau Kuat juga ikut nembak.” sambung Ahmad Taufan Damanik.
Tak lama setelah kabar berhembus, pengacara PC, Arman Hanis angkat bicara.
Menurut Arman, saat eksekusi almarhum Brigadir J, Ferdy Sambo tak ikut menembak.
Bahkan, Arman mengatakan laporan Komnas HAM salah, yang menyatakan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ikut menembak.
Menurut Arman, dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, terlihat jelas bahwa kedua kliennya tak melakukan penembakan.
"Kami jelas membantah dugaan tersebut," ujar Arman dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/9/2022).
Apa alasan Komnas HAM lempar dugaan tersebut?
Disebutkan Pakar Hukum Pidana, Teuku Nasrullah, Komnas HAM tak punya kapasitas untuk menyatakan dugaan Putri ikut menembak Brigadir J.
Nasrullah juga mengatakan, apa bukti yang dimiliki Komnas HAM sehingga menyatakan hal itu.
"Saya nggak tahu bagaimana beliau menyimpulkan itu. Kemudian, luar biasa kesimpulan beliau."
"Tapi pertanyaan saya kok beliau yang bunyikan.
Seharusnya kan beliau tidak punya kapasitas untuk membunyikan permasalahan tersebut," katanya dalam Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (12/9/2022).
Hal itu kemudian dijawab langsung Komnas HAM.
Rupanya, ada misi tertentu sehingga Komnas HAM mengungkap dugaan terlibat Putri tembak Brigadir J.
Dikutip dari Tribunnews.com, Ahmad Taufan Damanik menyebut pernyataan itu bermaksud agar penyidik tim khusus Polri bekerja serius menggali untuk memastikan siapa penembak Brigadir J sebenarnya.
"Bahwa saya yang paling pokok adalah menginginkan penyidik memastikan terutama peristiwa penembakan,"
"Siapa sesungguhnya yang melakukan penembakan," kata Taufan kepada wartawan di kantor Kemenko Pulhukam, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Hasil lie detector Putri Candrawathi tak akan diungkap publik
Polri memastikan hasil pemeriksaan lie detector terhadap Putri Candrawathi tak akan diungkap kepada publik.
Nantinya, hasil tes lie detector terhadap Putri Candrawathi hanya akan menjadi konsumsi penyidik saja.
"Projustitia itu untuk kepentingan penyidik, artinya untuk penyidik saja," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).
Penyidik, kata Dedi, bisa saja menyampaikan hasil lie detector Putri Candrawathi.
Namun, hasil itu bakal diungkap saat di persidangan sebagai alat bukti.
"Kalau penyidik mau sampaikan saat persidangan sebagai alat bukti petunjuk atau keterangan ahli," katanya.
Diberitakan sebelumnya, tim khusus (timsus) Polri memeriksa istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menggunakan alat lie detector pada Selasa (6/9/2022).
Selain Putri, polisi juga memeriksa asisten rumah tangganya, Susi yang ikut dari Magelang, Jawa Tengah hingga ke rumah pribadinya sebelum penembakan itu terjadi.
Pemeriksaan dengan lie detector itu dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"(Hari ini) PC dan Susi (diperiksa dengan lie detector)," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terjawab Kenapa Komnas HAM Lempar Dugaan Putri Candrawathi Tembak Brigadir J, Ada 'Misi' Tertentu,