Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Profil Citra Pitriyami, Bupati Pangandaran yang Soroti Kasus Keracunan MBG

Kasus dugaan keracunan massal yang menimpa delapan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Pangandaran disorot.

Editor: Rizali Posumah
TribunPriangan.com/Padna
SOSOK - Bupati Pangandaran Citra Pitriyami saat masih menjabat sebagai anggota DPRD. Kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa delapan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Attarbiyah Leuwiliang, Kecamatan Cigugur, Pangandaran, setelah mengonsumsi menu dari program MBG (Makanan Bergizi), membuat Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, angkat bicara, Kamis (2/10/2025) . Bupati Citra menyatakan keprihatinannya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus dugaan keracunan massal yang menimpa delapan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Attarbiyah Leuwiliang, Pangandaran, Jawa Barat, menjadi sorotan.

Peristiwa ini diduga akibat mengonsumsi hidangan dari program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan.

Menanggapi kejadian yang terjadi pada Rabu (1/10/2025) setelah para siswa menyantap menu MBG (capcay, ayam kecap, tahu, jeruk, dan nasi), Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menyatakan keprihatinannya.

Ia mengaku tak menyangka kasus keracunan bisa terjadi di Pangandaran, terlebih wilayahnya sempat dianggap kondusif dan tidak diundang dalam kegiatan koordinasi MBG di Jawa Barat.

Secara blak-blakan, Bupati yang juga kakak dari penyanyi Cakra Khan itu mengakui adanya kekurangan koordinasi dengan pihak pengelola program terkait operasional MBG di Kabupaten Pangandaran.

"Walaupun memang, jujur saja diawal pihak SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) ataupun pengelola MBG itu sama sekali tidak ada koordinasi," kata Citra kepada wartawan di Pangandaran, Kamis (2/10/2025) sore, dilansir dari TribunJabar.id.

SPPG sendiri merupakan unit dapur yang dibentuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memproduksi makanan bergizi bagi anak sekolah sesuai standar gizi nasional.

Citra mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran bahkan tidak mengetahui secara pasti jumlah dan lokasi dapur yang digunakan oleh pengelola MBG.

"Jadi kita tidak tahu dapur ada berapa, letaknya di mana, yayasannya punya siapa, jujur kita tidak tahu," tuturnya.

Pihaknya, kata Citra, baru berencana mengundang koordinator SPPG untuk mendapatkan data tersebut. Sayangnya, kasus dugaan keracunan sudah terlanjur terjadi.

"Tadinya saya mau tanya, di kita itu ada berapa dapur? Baru mau mengundang, eh ternyata ada kejadian," ungkapnya. 

Meskipun demikian, Citra menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi evaluasi bersama.

"Saya tidak akan menyalahkan siapa yang salah, tapi dengan kejadian ini menjadi evaluasi bersama agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari," ujar Citra.

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Pangandaran yang telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Program MBG, kini akan memfokuskan satgas tersebut untuk mengecek dan mengevaluasi langsung pelaksanaan MBG secara menyeluruh, termasuk di sekolah-sekolah penerima.

"Mulai minggu ini, tim kita akan sering turun ke lapangan. Mau tidak mau, wayahna. Kita harus menjaga betul agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan dalam Program MBG ini," kata Citra, Sabtu (4/10/2025) pagi, dilansir dari TribunJabar.id.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved