Segini Uang yang Berikan Ferdy Sambo ke Bripka RR, Pengacara Sebut Bukan Uang Tutup Mulut
Erman Umar meluruskan bahwa uang yang diterima kliennya bukan uang tutup mulut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengacara Bripka RR bantah pernyataan Kamaruddin Simanjuntak terkait uang tutup mulut yang diterima oleh kliennya.
Ia menjelaskan bahwa uang yang diterima bukannlah uang tutup mulut seperti yang disangkakan.
Uang yang diterima tersebut diakui sebagai uang tanda terimakasih.
Baca juga: Akhirnya Terungkap, Bripka RR Ungkap Kronologi Kejadian di Magelang, Brigadir J Ketahuan Om Kuat?
Simak video terkait :
Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR kini memutuskan harus berhenti mengikuti skenario Ferdy Sambo.
Diketahui, Bripka Ricky Rizal kini mencabut keterangannya soal kasus pembunuhan Brigadir J.
Hal ini dilakukan Bripka Ricky Rizal karena mendapat dukungan dan semangat dari keluarganya.
Namun, Bripka RR dituduh terima uang 500 juta dari Ferdy Sambo sebagai alat tutup mulut pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, pengacara membantah.
Baca juga: Pantas Bripka RR Tolak Permintaan Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Ternyata Ini Alasannya

Seperti yang diketahui, kasus tewasnya Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo masih menjadi sorotan nasional.
Kasus pembunuhan Brigadir J kini makin mengerucut setelah dilakukan rekonstruksi dan juga tes kebohongan.
Satu di antara lima tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Bripka RR belum lama ini membuat pernyataan menghebohkan.
Bripka RR mengatakan hal yang sebenarnya terjadi dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Kata-kata Istri dan Adik yang Buat Bripka RR Balik Arah Melawan Ferdy Sambo

Pernyataan Bripka RR itu tak terlepas dari isu uang tutup mulut yang dia terima dari Ferdy Sambo.
Sebelumnya pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan jika para ajudan Ferdy Sambo yaitu Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf yang merupakan sopir keluarga Sambo telah menerima uang dari Ferdy Sambo.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, uang itu adalah untuk tutup mulut soal kasus pembunuhan Brigadir J.