Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Kapolri Tertawai Ferdy Sambo yang Masih Ngotot Berbohong soal Kematian Brigadir J: Dia Mencoba . .

Kapolri Jenderal Listyo tertawa karena sikap Ferdy Sambo yang tetap berbohong soal kematian Brigadir J. Suami Bu Putri dianggap mencoba bertahan.

Editor: Frandi Piring
Kompas TV/Tangkap Layar Youtube
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tertawai Ferdy Sambo yang Masih Ngotot Berbohong soal Kematian Brigadir J. 

"Berubah ketika dia ditetapkan tersangka, itu yang kemudian, membuka tabir, yang lain mulai membuka keterangan, hingga kasus ini terungkap," lanjutnya.

Kasus Ferdy Sambo pukulan bagi Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menceritakan soal imbas peristiwa Duren Tiga, yakni penembakan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

Dalam dialog Satu Meja Kompas TV, Listyo Sigit mengatakan, kasus penembakan Brigadir Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo ini menjadi pukulan bagi institusi Polri.

Peristiwa tersebut, kata Listyo Sigit, terjadi ketika Polri sedang memperbaiki citra institusi.

Apalagi banyak masyarakat Indonesia yang memiliki harapan tinggi terhadap institusi Polri.

"Jadi, memang ini peristiwa yang untuk kami juga terus terang ini pukulan ya,

karena memang di saat kita sedang memperbaiki citra institusi," katanya saat berbincang dengan jurnalis senior Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (9/9/2022).

"Memang dari awal pada saat kita masuk kita juga memulai dari mendengarkan aspirasi masyarakat tentang harapan masyarakat tentang Polri," imbuhnya.

Kapolri menyebut, Polri pernah mendapatkan tingkat kepercayaan publik sebanyak 74 persen.

Namun, setelah kasus Ferdy Sambo mencuat, penilaian publik terhadap Polri menurun.

"Saat itu, berdasarkan hasil survei awal kita (Polri) di angka 74 persen."

"Sehingga, dengan melaksanakan berbagai program transportasi Polri yang presisi, kemudian bagaimana kita mencoba mendengar dan kemudian apa yang menjadi aspirasi masyarakat,

juga kita sesuaikan melaksanakan program-program untuk mengawal kebijakan (pemerintah), kemudian hal-hal yang memang harus kita lakukan sesuai harapan masyarakat," jelasnya.

Saat itu, kata Listyo Sigit, angka penilaian terhadap Polri sempat naik menjadi 76 persen.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved