Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Eks Jenderal Ini Bongkar Hasil Lie Detector Tak Berguna, Hasil Bisa Dimanipulasi
Irjen Purn Aryanto Sutadi, mengatakan dalam kasus Jessica Kumala Wongso, merupakan bukti lie detector tidak efektif dan bisa bisa dimanipulatif hasil.
Bharada E Jujur
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri mengumumkan hasil uji polygraph atau lie detector terhadap Richard Eliezer alias Bharada E.
Hasil ini disampaikan Andi Rian di Puslabfor, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Sekedar informasi bukan hanya Bharada E, tersangka pembunuhan Brigadir J yang lain juga turut diperiksa, yakni Ferdy Sambo, Bripka RR, Kuat Maruf, dan Putri Candrawathi.
Berdasarkan lie detector Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf, jujur atau No Deception Indicated.
Sementara untuk Putri Candrawathi belum diketahui hasilnya, dan Ferdy Sambo akan diperiksa, pada Rabu (6/9/2022).
“Hasil uji polygraph terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya No Deception Indicated alias jujur,” kata Andi Rian.
Jenderal bintang satu ini mengatakan tes polygraph dilakukan untuk memperkaya alat bukti petunjuk.
Apa Itu Lie Detector?
Lie detector atau alat deteksi kebohongan menggunakan mesin poligraf.
Lie detector adalah perangkat yang berfungsi mengumpulkan analisis respons fisiologis manusia melalui sensor yang terhubung ke individu yang diperiksa.
Poligraf digunakan untuk memeriksa kecenderungan seseorang berbohong atau jujur ketika menjawab pertanyaan.
Poligraf akan mendeteksi perubahan fisiologis dalam tubuh.
Mengutip American Psychological Association, poligraf bekerja mendeteksi reaksi perubahan seseorang saat diajukan berbagai pertanyaan.
Biasanya menggunakan instrumen perekam fisiologis yang menilai tiga indikator gairah otonom,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Kolase-foto-gabungan-Ferdy-Sambo-dan-Putri-Candrawathi-serta-Brigadir-J.jpg)